Haedar soal Cak Imin Usul Hapus Gubernur: Kaji Setelah Pemilu 2024 Saja

6 Februari 2023 15:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (6/2).  Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (6/2). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan tanggapan terhadap usulan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin agar Pilgub dihapus.
ADVERTISEMENT
Haedar meminta usulan itu dikesampingkan dahulu dan meminta semua pihak fokus pada tahun politik 2024.
"Fokus saya, kami PP Muhammadiyah, sekarang semua fokus ke 2024 sebagai mana yang sudah menjadi komitmen. Nah, hal-hal yang ingin terjadi perubahan reformasi dan macem-macem adalah diagendakan setelah itu," kata Haedar Nashir di Yogyakarta, Senin (6/2).
Haedar mengatakan, jika setelah Pemilu 2024 masalah penghapusan Pilgub kembali dibahas, ua mewanti-wanti agar pembahasannya tetap berlandas pada kolektif kebangsaan. Artinya harus ada kajian akademik.
"Jangan setiap ada gagasan lalu muncul menjadi keputusan tanpa ada kajian akademik yang luas kepada masyarakat. Karena apa? Ini menyangkut masa depan bangsa," ucap Haedar.
Haedar menekankan, bangsa ini harus belajar dari reformasi. Kala itu, terjadi gelombang perubahan yang besar sehingga tidak semua hal tercover secara lebih jernih secara akademik.
ADVERTISEMENT
"Karena reformasi itu selalu terjadi pada proses yang temporer gitu kan, maka kalau ada gagasan-gagasan perubahan dalam sistem dan proses ketatanegaraan itu lebih baik diagendakan pasca pemilu 2024," katanya.
"Fokus, amankan, pastikan pemilu 2024, 14 Februari 2024 oleh seluruh komponen bangsa bahkan kalau mau berinfak, bersedekah untuk bangsa ini, para elite negara dan pimpinan partai politik ya turunkanlah satu tensi hal-hal kontroversial yang membuat kita ini jadi kontra produktif," tegasnya.
Lebih jauh, Haedar meminta para elite politik tidak membuat ide-ide yang mendorong ke arah pecah belah. Mereka diminta menciptakan kondisi agar bangsa ini meski dalam perbedaan pilihan politik tetap bisa menjadi kekuatan bersama, kekuatan gotong royong, dan Bhinneka Tunggal Ika.
ADVERTISEMENT