Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Haikal Hassan: Pasar Halal Baru Ada di Kramat Jati, Daging Babi Dipisahkan
5 Februari 2025 19:42 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Haikal Hassan berupaya memastikan makanan yang beredar terjamin halalnya, tak terkecuali di pasar. Tapi, ternyata tak banyak pasar yang memenuhi standar halal saat ini.
ADVERTISEMENT
Haikal mengatakan, sudah berkomunikasi dengan PD Pasar Jaya khusus di Jakarta. Dari pengamatan sementara, baru ada satu pasar yang memenuhi standar halal di Jakarta.
“Kami kerja sama juga dengan Pasar Jaya. Kami sosialisasikan, kami viralkan di YouTube di Facebook, kami kerja sama. Kami kunjungi dan unfortunately, Pak, pasar halal yang kami dapatkan di sekitar kita baru Pasar Kramat Jati, Pak,” kata Haikal Hassan di saat rapat bersama Komisi VIII DPR RI di gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (5/2).
“Yang lainnya enggak halal? Bukan begitu. Karena di Pasar Kramat Jati dia jual, Pak daging babi, Pak, tetapi terpisah, Pak,” ucapnya.
Haikal mengatakan di Pasar Kramat Jati sangat baik pengelolaan dalam penjualan daging babi. Dengan begitu, tidak ada percampuran dengan daging lainnya atau dengan dagangan lainnya.
ADVERTISEMENT
“Sudah terpisah, terkurung gitu lho. Hanya dari tangga langsung aksesnya ke daging babi itu, hanya itu aksesnya, dijualnya tidak ada buangan. Jadi beli-pergi beli-pergi, tidak ada pemotongan di situ, gak basah. Bukan basah dagingnya. Jadi daging yang sudah di-wrapping dengan freezer,” jelas dia.
Dari sini ini, Haikal mengatakan, ingin memastikan daging yang dijual di pasar memenuhi standar halal. Ada pula upaya untuk meningkatkan jumlah juru sembelih halal (Juleha). Edukasi juga terus digalakkan.
“Pertama kami sudah mempunyai modul yang kami bagikan, belum juga efektif, belum juga efisien, dan kami baru saja menyusun, mengundang seluruh juru sembelih halal, 802 orang ini, untuk datang dan melakukan pendidikan lagi,” tuturnya.
“Namun karena pemotongan anggaran, akhirnya kami lakukan secara daring saja. Gak jadi untuk kami undang. Kami lakukan daring,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, para menyembelih hewan di pasar-pasar sebetulnya sudah mengerti tata cara menyembelih yang halal. Namun, belum toyyiban atau baik.
“Mohon maaf, untuk dicatat bahwa cara penyembelihan hewan di Indonesia belum toyyib, cuma halal. Sementara dalil Quran yang menyebutkan itu, halalan-toyyiban itu tidak ada kata pisah di sana. Jadi halal dan baik adalah satu paket yang enggak boleh terpisah,” ucapnya.
“Kenapa saya katakan tidak toyyib? Karena penyembelihannya ada cara-cara yang tidak toyyib, yaitu pemaksaan,” sambungnya.
Live Update