Haji 2021: Suasana Jemaah Mabit di Muzdalifah, Lempar Jumrah, dan Tawaf Ifadah

20 Juli 2021 19:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 22 Mei 2024 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah haji 2021 melakukan lempar jumrah Aqoba di Mina, Selasa (20/7). Foto: Makkah Region
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji 2021 melakukan lempar jumrah Aqoba di Mina, Selasa (20/7). Foto: Makkah Region
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan ibadah haji 2021 telah memasuki hari ketiga bertepatan dengan Idul Adha 10 Zulhijah 1442 H atau Selasa, 20 Juli.
ADVERTISEMENT
Usai wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah atau Senin, 19 Juli, jemaah naik bus menuju tempat suci Muzdalifah setelah Matahari tenggelam. Jarak Arafah ke Muzdalifah sekitar 13 km.
Di Muzdalifah, jemaah biasanya mencari batu kecil atau kerikil untuk digunakan prosesi ibadah selanjutnya, yaitu lempar jumrah.
Namun, karena saat ini musim pandemi corona, jemaah tidak mencari kerikil sendiri, melainkan disediakan oleh panitia.
Setiap jemaah mendapatkan kerikil yang telah disterilisasi dan dibungkus rapi. Kerikil itu akan digunakan lempar jumrah hingga hari terakhir haji pada 12 Zulhijah atau 22 Juli 2021.
Jemaah haji 2021 mendapatkan satu kantong kerikil yang telah disterilisasi untuk ibadah lempar jumrah. Foto: Twitter @HaramainInfo
Selama di Muzdalifah, jemaah melaksanakan salat jama’ qashar Magrib dan Isya. Di sini, jemaah bermalam (mabit) sejenak.
Panitia menyediakan kursi untuk masing-masing jemaah yang bisa digunakan untuk duduk atau rebahan.
ADVERTISEMENT
Berikut ini suasana mabit di Muzdalifah:
Jemaah naik bus menuju Muzdalifah setelah wukuf di Arafah pada musim haji 2021. Foto: Makkah Region
Jemaah haji 2021 mabit di Muzdalifah dengan menunaikan salat Magrib dan Isya. Foto: Makkah Region
Jemaah haji salat Magrib dan Isya berjemaah. Kursi coklat di depan jemaah merupakan kursi yang disediakan untuk jemaah selama di Muzdalifah. Foto: Makkah Region

Lempar Jumrah Aqabah

Pada pukul 03.00 WAS atau 07.00 WIB, Selasa (20/7), jemaah bergerak meninggalkan Muzdalifah menuju ke jembatan jamarat di Mina untuk melakukan lempar jumrah Aqabah. Jarak kedua tempat suci ini sekitar 10 km.
Jumlah kerikil yang dilemparkan ada 7 butir. Lempar jumrah merupakan simbolisasi perlawanan pada godaan setan sebagaimana teladan dalam kisah Nabi Ibrahim AS.
Kala itu, setan menggoda Nabi Ibrahim agar ragu-ragu melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail. Ismail yang semula hendak dijadikan kurban untuk menguji keimanan Ibrahim, kemudian diganti Allah SWT dengan seekor domba besar tanpa cacat. Peristiwa inilah yang mendasari ibadah kurban (Idul Adha/Hari Raya Kurban) yang disyariatkan bagi umat Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Begini suasana lempar jumrah Aqabah:
Jemaah haji 2021 melakukan lempar jumrah (kerikil) Aqabah di Mina, Selasa (20/7). Ada 7 kerikil yang dilemparkan.Foto: Makkah Region
Aparat membantu jemaah yang bertanya di jembatan jamarat, lokasi lempar jumrah Aqabah, Selasa (20/7). Foto: Makkah Region
Jemaah haji 2021 melakukan lempar jumrah Aqabah di jembatan jamarat di Mina, Selasa (20/7). Foto: Makkah Region

Tawaf Ifadah di Masjidil Haram

ADVERTISEMENT
Setelah selesai lempar jumrah, jemaah melakukan Tawaf Ifadah di Masjidil Haram. Jarak jembatan jamarat di Mina lokasi lempar jumrah ke Masjidil Haram sekitar 9 km.
Tawaf adalah mengelilingi Ka'bah tujuh kali putaran melawan arah jarum jam.
Jemaah memasuki Masjidil Haram per kelompok, masing-masing berisi 20 orang. Panitia yang bertindak sebagai ketua regu membawa nomor identitas dengan warna berbeda, yaitu merah, biru, hijau, dan kuning.
Setelah itu, jemaah kembali ke penginapan di Mina.
Prosesi selanjutnya adalah lempar jumrah di jembatan jamarat pada hari keempat haji pada 11 Zulhijah atau Rabu, 21 Juli.
Begini suasana Tawaf Ifadah:
Jemaah haji 2021 melakukan Tawaf Ifadah setelah lempar jumrah, Selasa (20/7) Foto: Makkah Region
Suasana Tawaf Ifadah: