Haji 2022 Hanya 1 Juta Jemaah, RI Diminta Harus Segera Pastikan Kuota

9 April 2022 16:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah haji melakukan tawaf qudum (kedatangan) mengelilingi Ka'bah, di Masjidil Haram di kota suci Saudi Mekah, Sabtu (17/7). Foto:  Fayez Nureldine/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji melakukan tawaf qudum (kedatangan) mengelilingi Ka'bah, di Masjidil Haram di kota suci Saudi Mekah, Sabtu (17/7). Foto: Fayez Nureldine/AFP
ADVERTISEMENT
Pemerintah Arab Saudi akhirnya mengumumkan perizinan pelaksanaan haji 2022 dengan kuota 1 juta jemaah.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mengatakan pemerintah harus segera memastikan jumlah kuota keberangkatan haji bagi jemaah dari Indonesia.
"Bagi Indonesia, tentu hal ini perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan teknis terutama yang penting adalah kepastian alokasi kuota bagi muslim Indonesia," kata Ace, Sabtu (9/4).
Ia mendorong Kementerian Agama untuk segera memastikan jumlah pasti, mengingat persiapan dan anggaran yang dibebankan setiap jemaah haji jumlahnya tidak sedikit dan dilakukan dalam waktu dekat ini.
"Kementerian Agama harus segera memastikan berapa jumlah pasti yang diberikan bagi Indonesia karena menyangkut dengan persiapan anggaran yang akan dibebankan kepada setiap jemaah haji," lanjutnya.
Wakil Ketua Komisi VIII, Ace Hasan Syadzily. Foto: Moh Fajri/kumparan
Ace menuturkan, panja biaya penyelenggaraan ibadah haji (BIPH) juga akan segera menetapkan biaya yang disetorkan setiap jemaah (Bipih) sesuai kuota yang diberikan. Bipih akan dihitung berdasarkan biaya akomodasi hingga keperluan lainnya.
ADVERTISEMENT
"Penyusunan Bipih ini akan dihitung berdasarkan atas kebutuhan tiket pesawat, akomodasi, konsumsi dan transportasi di Arab Saudi dan dalam negeri, dan keperluan jemaah lainnya yang dibutuhkan para jemaah.
Politikus Golkar ini juga mengatakan, pemerintah Indonesia harus segera mendata calon jemaah haji yang akan diberangkatkan sesuai dengan persyaratan di bawah usia 65 tahun dan dipastikan mereka telah mendapatkan vaksin yang diakui Pemerintah Arab Saudi.
Ace menuturkan, dari persyaratan yang ditentukan Pemerintah Arab Saudi soal batas usia keberangkatan, maka perlu diperhatikan bahwa calon jemaah haji di atas usia 65 tahun cukup banyak.
Ia berharap pemerintah melakukan lobi terhadap Arab Saudi terkait hal tersebut, agar kuota negara lain yang tidak digunakan dapat dialokasikan untuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Yang sangat penting juga Kemenag harus dapat menjelaskan kepada calon jemaah haji di atas usia 65 tahun yang seharusnya berangkat tahun ini agar mereka tidak kecewa. Jumlah calon jemaah haji di atas 65 tahun cukup banyak. Bahkan jika diperlukan Pemerintah Indonesia melakukan lobby kepada Pemerintah Arab Saudi agar ada relaksasi tentang usia ini," kata dia.
"Ikhtiar ini sebagai upaya kita untuk semakin memperkecil antrean calon jemaah haji kita yang sangat panjang," tutup Ace.