Hakim AS Tolak Gugatan Keterlibatan MBS dalam Pembunuhan Jamal Khashoggi

7 Desember 2022 10:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jamal Khashoggi dan Mohammed bin Salman. Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed
zoom-in-whitePerbesar
Jamal Khashoggi dan Mohammed bin Salman. Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed
ADVERTISEMENT
Gugatan terhadap Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), atas dugaan perannya dalam pembunuhan Jamal Khashoggi ditolak hakim federal Amerika Serikat (AS) pada Selasa (6/12).
ADVERTISEMENT
Gugatan perdata ini diajukan tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, bersama LSM Democracy for the Arab World Now (DAWN) pada Oktober 2020. MBS dituding berperan dalam konspirasi dari menculik, mengikat, membius, menyiksa, hingga membunuh Khashoggi.
Hakim John Bates meyakini, mereka memberikan argumen kuat yang patut dipuji bahwa MBS terlibat dalam pembantaian Khashoggi.
Tetapi, Bates memutuskan, dia tidak memiliki wewenang untuk menolak sikap resmi pemerintah AS pada 17 November. Washington telah menyatakan bahwa sang pangeran kebal hukum.
Pangeran MBS mewakili Raja Salman mengikuti prosesi pencucian tahunan Ka'bah pada Selasa (16/8/2022) WIB. Foto: Twitter/MakkahRegion
Pasalnya, MBS ditunjuk sebagai Perdana Menteri Arab Saudi pada September. Dengan menduduki puncak pemerintahan, dia memenuhi syarat kekebalan hukum yang diberikan kepada kepala negara asing dan pejabat tinggi lainnya oleh pengadilan AS.
Bates merasa gelisah ketika melihat tuduhan pembunuhan yang 'kredibel', serta pemilihan waktu pengangkatan MBS dan penetapan kekebalan hukum dari pemerintah AS.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, dia mengaku tidak punya pilihan lain.
"[Cabang eksekutif pemerintah AS] tetap bertanggung jawab atas urusan luar negeri, termasuk dengan Arab Saudi, dan keputusan yang berlawanan tentang kekebalan bin Salman oleh Pengadilan ini akan mengganggu tanggung jawab itu," tegas Bates, dikutip dari AFP, Rabu (7/12).
Sejumlah aktivis kebebasan pers memperingati pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, di depan Kedutaan Besar Saudi di Washington, AS, Rabu (2/10/2019). Foto: REUTERS/Sarah Silbiger
Khashoggi merupakan jurnalis asal Arab Saudi yang berbasis di AS. Sepanjang hidupnya, dia merupakan kritikus utama MBS.
Khashoggi dibunuh di Turki. Saat itu, dia dan tunangannya sedang berusaha mendapatkan dokumen pernikahan di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018.
Ketika memasuki gedung, Khashoggi ditangkap dan dibunuh agen Arab Saudi. Hingga kini, jasadnya tidak pernah ditemukan.
Para aktivis yang berusaha meminta pertanggungjawaban MBS mengungkapkan kekecewaan atas putusan Bates.
ADVERTISEMENT
"Hari ini adalah hari yang kelam bagi para korban represi transnasional," ungkap seorang dokter yang berbasis di AS dan putra mantan pejabat intelijen Arab Saudi, Khalid Aljabri.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah, Arab Saudi. Foto: Mandel Ngan/Pool via REUTERS
"[Presiden AS, Joe Biden] telah menempatkan para pembangkang dalam risiko yang lebih besar sambil menegaskan kepada para diktator bahwa kebijakan hak asasi manusianya hanyalah omong kosong," tambah dia.
Pengadilan Arab Saudi telah menjatuhkan hukuman penjara 7–20 tahun terhadap delapan orang atas pembunuhan tersebut pada 2020.
Tetapi, Biden mengungkap laporan intelijen yang menemukan keterlibatan MBS pada 2021. Dokumen itu menyebut MBS menyetujui operasi yang menargetkan Khashoggi.
Pemerintah Arab Saudi membantah pernyataan Biden.
Kasus tersebut kian menekan hubungan AS-Arab Saudi. Namun, Biden pun akhirnya melakukan perjalanan ke negara itu pada Juli. Sebab, dia didorong kebutuhan politik Timur Tengah saat menilik kekuatan Arab Saudi atas pasar minyak dan ancaman dari Iran.
ADVERTISEMENT