Hakim Kaget Lihat CCTV Duren Tiga: Itu Si Kodir Masuk ke Rumah

1 Desember 2022 19:08 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saksi-saksi di persidangan terdakwa Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2022). Foto: Jamal  Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Saksi-saksi di persidangan terdakwa Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Diryanto alias Kodir, asisten rumah tangga Ferdy Sambo, kembali menjadi sorotan hakim. Hakim menilai dia memberikan keterangan tidak benar dalam sidang.
ADVERTISEMENT
Hal itu terungkap saat pemutaran rekaman CCTV di sekitar rumah Duren Tiga pada saat kejadian penembakan Yosua 8 Juli 2022. Rekaman diputar di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (1/12).
Dalam sidang itu, jaksa menghadirkan pihak dari Puslabfor Polri Hery Priyanto. Ia dihadirkan sebagai ahli untuk terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria.
Terdakwa kasus perintangan penyidikan pembunuhan berencana Brigadir Yoshua, Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria tiba untuk menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dalam kasus ini, Hery mengaku diminta untuk menganalisis rekaman CCTV yang menjadi bukti penting pembunuhan Yosua. Rekaman itu memutar suasana jalanan di samping rumah Duren Tiga beberapa saat sebelum dan setelah penembakan sekitar pukul 17.00 WIB.
Awalnya, terlihat rombongan Putri Candrawathi datang. Termasuk di dalamnya ialah Yosua, Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Richard Eliezer. Tak lama kemudian, datang rombongan Sambo. Salah satu ajudan yang menemaninya ialah Adzan Romer.
ADVERTISEMENT
Mobil Sambo sempat berhenti di samping rumah. Namun, mobil kembali sedikit maju hingga belokan ke arah depan rumah. Rumah Duren Tiga memang persis di tikungan. Tak lama, Ferdy Sambo turun lalu masuk ke dalam rumah melalui pagar samping sekitar pukul 17.10 WIB.
Ferdy Sambo bersama Putri Candrawathi saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir Yosua di rumah dinasnya, di Jalan Duren Tiga Barat, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Rekaman memang menunjukkan suasana di jalan samping rumah Duren Tiga. Namun, sebelah kanan CCTV sedikit merekam halaman di dalam rumah.
Posisi ini yang kemudian memperlihatkan ada sesosok pria berkaus putih terekam berjalan menuju pintu masuk ke dalam rumah yang juga dilewati Sambo dua menit sebelumnya. Pria itu dikenali sebagai Yosua.
"Saudara Yosua yang berkaus putih," ujar Hery.
Suasana rekonstruksi pembunuhan berencana Brigadir Yosua di rumah dinas Ferdy Sambo, di Jalan Duren Tiga Barat, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dalam rekaman itu, kemudian terlihat seorang pria berkemeja warna gelap berlari bolak balik. Ia merupakan Adzan Romer yang panik mendengar suara tembakan.
ADVERTISEMENT
Pada saat Romer berlari, jam di CCTV menunjukkan pukul 17.13 WIB. Sementara penembakan terjadi sekitar 17.12 WIB.
"Romer lari-lari itu mendengar suara tembakan, panik dia," kata jaksa.
Tampak pula ada pria berbaju warna biru. Jaksa mengkonfirmasi pria itu ialah Kodir.
Pada saat Romer panik, Kodir pun tampak bolak balik. Bahkan ketika Romer kemudian masuk ke dalam rumah, Kodir tampak mengikutinya.
"Itu si Kodir masuk itu," ujar hakim.
Kejadian ini yang membuat hakim tak habis pikir. Sebab saat diperiksa di sidang beberapa waktu lalu, Kodir mengaku tidak langsung masuk. Ia menyatakan baru masuk ke dalam rumah beberapa jam kemudian.
"Waktu memberikan keterangan saksi dia di luar saja, jam 8 baru dia masuk," kata hakim.
ADVERTISEMENT
"Kodir, Kodir," sambung hakim yang disambut tertawa mereka yang hadir di ruang sidang.
Menurut hakim, seharusnya rekaman tersebut juga diputar saat pemeriksaan Kodir beberapa waktu lalu. Sehingga, Kodir tidak bisa mengelak.
"Mestinya ini pada waktu pemeriksaan Kodir diperlihatkan, ini kan ada bukti, kalau seandainya bukti itu sudah ada di sini kan dia bisa diperlihatkan, lihat itu," kata hakim.
"Bagaimana kok mengelak seperti itu," pungkasnya.
Kodir memang menjadi sorotan karena keterangannya di persidangan meragukan. Bahkan cenderung dinilai bukan keterangan yang benar. Ia beberapa kali ditegur jaksa hingga hakim.
Pemutaran rekaman diakhiri ketika Sambo Putri Candrawathi keluar dari rumah Duren Tiga. Putri kemudian masuk ke dalam mobil lalu pergi. Sementara Sambo kembali masuk ke dalam rumah.
ADVERTISEMENT
Rekaman CCTV itu mematahkan skenario Sambo yang mencoba menutupi pembunuhan Yosua. Dalam skenarionya, Sambo mengaku baru datang ke Duren Tiga setelah mendapat laporan adu tembak Eliezer dan Yosua atau dengan kata lain datang ketika Yosua tewas.
Namun, rekaman memperlihatkan bahwa pada saat Sambo datang, Yosua masih hidup. Kepanikan terjadi beberapa saat setelah Sambo masuk.