Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Hakim MK Tanya Sosiolog soal Anomali Suara Prabowo di Sumbar dan Aceh
2 April 2024 11:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Hakim Mahkamah Konstitusi Daniel Yusmic bertanya kepada ahli Ganjar-Mahfud dari UGM, dr Suharko, terkait anomali suara Prabowo di Sumatera Barat dan Aceh.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Selasa (2/4), MK kembali menggelar sidang gugatan Pilpres 2024 dengan agenda mendengarkan keterangan ahli dan saksi dari pemohon 02 Ganjar-Mahfud.
Daniel bertanya mengapa suara Prabowo di Sumbar dan Aceh di Pilpres 2024 kalah telak dari paslon 01 Anies-Muhaimin. Apakah ada kaitannya dengan peran Presiden Jokowi.
"Ahli mungkin bisa bantu memberikan pengayaan dalam kaitan dengan peran Presiden ya, kalau tadi ahli uraikan ada 70 persen kepuasan masyarakat. Dalam proses pemilu, 2 pemilu sebelumnya, ini ada anomali, 2 pemilu sebelumnya baik di Sumbar maupun Aceh itu dimenangkan oleh Pak Prabowo," kata Daniel.
Daniel menyinggung Prabowo yang digdaya di Sumbar dan Aceh pada Pilpres 2014 dan 2019. Namun kini mendadak merosot.
ADVERTISEMENT
"Sebaliknya, justru di pemilu sekarang di dua tempat itu Pak Prabowo itu tidak memang, ini ada anomali, kira-kira faktor apa? Kira-kira apa signifikan dengan aktor figur atau ada faktor lain?" tanya Daniel.
Suharko kemudian memberikan jawaban. Ia mengatakan, anomali suara Prabowo memang ada kaitan dengan Jokowi.
"Anomali di Sumbar, Aceh, memperlihatkan ketokohkan, pada 2019 Prabowo cukup kuat afiliasinya, identitas Prabowo mengarah kepada afiliasi muslim," kata Suharko yang juga Guru Besar Sosiologi UGM itu.
Namun, karena dalam Pilpres 2024 Prabowo didukung Jokowi yang di mana, Jokowi kalah telak di Sumbar dan Aceh pada 2014 dan 2019, ia menyebut masyarakat sekitar mencabut dukungan dari Prabowo.
"Karena Prabowo beralih kepada Jokowi maka dukungan dialihkan kepada tokoh lain maka paslon 01. Pergeseran ini memperkuat variabel ketokohan," ucap Suharko.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat tidak diam, berpikir kritis, mohon maaf ini menghukum paslon 02 karena dukung Jokowi yang tidak menang di Sumbar, Aceh," tutur dia.