Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Derek Chauvin, polisi kulit putih terdakwa kasus pembunuhan terhadap George Floyd , pria kulit hitam di Minnesota, dinyatakan bersalah atas tiga dakwaan pada persidangan, Selasa (20/4) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Chauvin dijatuhi tiga dakwaan, yakni pembunuhan tingkat dua, pembunuhan tingkat tiga, dan pembunuhan tak berencana tingkat dua. Sebelumnya ia mengaku tak bersalah atas ketiga dakwaan tersebut di persidangan.
Mengutip Reuters, Chauvin dinyatakan bersalah usai 12 juri menimbang testimoni dari 45 saksi selama tiga minggu lamanya.
Berdasarkan hukum Minnesota, Chauvin dijatuhi hukuman 12,5 tahun penjara untuk dakwaan pembunuhan sebagai seorang pelaku tindak pidana kali pertama.
Namun, jaksa dapat menuntut hukuman hingga maksimal 40 tahun penjara, jika Hakim Distrik Hennepin Peter Cahill menentukan adanya “faktor-faktor pemberat”.
Dikutip dari Associated Press, Chauvin akan dijatuhi hukuman dalam 8 minggu ke depan.
Sementara di luar persidangan, ratusan orang yang berkumpul di depan pengadilan menyambut putusan tersebut dengan semringah dan penuh sorakan bahagia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pada 25 Mei 2020, George Floyd yang saat itu dalam posisi diborgol dan ditindih oleh Chauvin menggunakan lututnya selama kurang lebih 9 menit.
Floyd sempat merintis, "Saya tidak bisa bernapas," namun Chauvin tetap mempertahankan posisi lututnya. Floyd akhirnya tewas akibat kehabisan napas.
Kematian Floyd menyulut amarah publik, tak hanya di AS, melainkan juga di dunia. Masyarakat menilai hal ini sebagai bentuk kekerasan dan diskriminasi terhadap kaum kulit hitam dan menggelar demonstrasi besar-besaran yang merambat ke beberapa kota di Amerika Serikat
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini