Halal Bihalal Lebaran, Pramono & Megawati Bahas Banjir, Macet hingga Sampah DKI

31 Maret 2025 13:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung melambaikan tangan usai meninjau sistem pengolahan sampah di Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta, Kamis (20/3/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung melambaikan tangan usai meninjau sistem pengolahan sampah di Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta, Kamis (20/3/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno menemui Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/3), dalam rangka silaturahmi Idul Fitri 1446 H.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, Pramono mengungkapkan Megawati tetap menyoroti sejumlah persoalan di ibu kota seperti banjir, kemacetan, hingga pengelolaan sampah.
“Ibu dalam kondisi walaupun halal bihalal, saya kalau sama Bang Dul pasti urusannya banjir, macet, sampah, KJP udah dibagi bener atau belum? Difabel udah dapet atau belum? Lansia udah dapet atau belum?” kata Pramono kepada wartawan usai pertemuan.
Menurutnya, sebagian besar pertanyaan tersebut bisa dijawab dengan baik. Ia menjelaskan pemerintah daerah sudah melakukan antisipasi, termasuk menghadapi potensi banjir rob yang diprediksi terjadi pada 28-30 Maret.
“Hari ini tanggal 31, kan, tidak terjadi karena memang kita mensiagakan yang masyarakat tidak tahu. Boleh dicek di lapangan, lebih dari 500 pompa sudah disiapkan. Di tempat-tempat tertentu tanggulnya juga sudah kita tinggikan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pramono Anung dan Megawati. Foto: PDIP
Pramono menyebut, Pemprov Jakarta akan menambah tinggi tanggul utama di Muara Angke hingga 2,5 meter guna mengurangi dampak banjir rob.
Ia juga menyinggung banjir kiriman maupun lokal di Jakarta bisa ditangani lebih cepat dibanding daerah lain.
“Jakarta 1 hari enggak ada (banjir), udah selesai, yang lain 3 hari. Artinya apa? Memang infrastruktur Jakarta harus dilakukan perbaikan,” tambahnya.
Setelah Lebaran, ia memastikan proyek normalisasi Sungai Ciliwung akan kembali dilanjutkan.
“Karena normalisasi Ciliwung itu menyumbang 40% kontribusi dalam pengendalian banjir di Jakarta,” tuturnya.
Foto udara sejumlah mobil melintasi banjir akibat luapan air Sungai Ciliwung di Jatinegara, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO