Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Michelle Bachelet, mendesak dan akan melakukan penyelidikan independen atas pembunuhan jurnalis senior Al-Jazeera .
ADVERTISEMENT
Jurnalis bernama Shireen Abu Aqleh (51) itu tewas ditembak mati saat meliput operasi militer Israel di Jenin, Palestina.
Bachelet mengaku terkejut atas pembunuhan jurnalis media asa Qatar itu. Saat ini, pihaknya telah melakukan pencarian fakta di lapangan dan mendesak penyelidikan independen dan transparan.
"Kami terkejut atas pembunuhan jurnalis Shireen Abu Aqleh saat meliput operasi militer Israel di Jenin, Palestina," kata Bachelet dikutip dari AFP, Kamis (12/5).
Ia mengatakan bahwa pihak PBB tengah melakukan verifikasi fakta di lapangan.
“Kantor kami di lapangan memverifikasi fakta. Kami mendesak penyelidikan independen dan transparan atas pembunuhannya. Impunitas harus diakhiri,” kata Kepala Ham PBB itu.
Dalam kejadian ini, Al-Jazeera menuduh tentara Israel yang menembak tewas Shireen Abu Aqleh. Namun Perdana Menteri Israel Naftali Bennett membantah tuduhan tersebut.
Bennett malah mengeklaim, terdapat kemungkinan bahwa tembakan tersebut bisa saja dilepaskan oleh orang Palestina.
ADVERTISEMENT
"Menurut informasi yang kami kumpulkan, tampaknya orang-orang Palestina bersenjata yang menembak tanpa pandang bulu pada saat itu. [Palestina] bertanggung jawab atas kematian malang wartawan itu," kata Bennett dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP.
Penembakan wartawan ini menuai sorotan, tak hanya PBB Uni Eropa juga menuntut penyelidikan independen. Sementara Amerika Serikat mengatakan penembakan fatal itu harus "diselidiki secara transparan".