Hamas Bebaskan 2 Sandera WN Amerika

21 Oktober 2023 5:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Tentara Hamas. Foto: Mohammed Abed/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tentara Hamas. Foto: Mohammed Abed/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hamas membebaskan dua orang sandera yang merupakan warga negara Amerika pada Jumat (20/10). Mereka adalah dua dari sejumlah orang yang disandera oleh Hamas dalam serangan ke Israel 7 Oktober 2023.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP pemerintah Israel mengatakan, Judith Tai Raanan dan putrinya Natalie Shoshana Raanan, saat ini telah berada di pihaknya.
Tidak ada rincian yang diberikan mengenai kondisi mereka. Tetapi Presiden AS Joe Biden dengan cepat mengatakan dia “sangat gembira” mendengar berita tersebut.
Hamas mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Qatar dan Mesir untuk membebaskan sandera “warga sipil”, sebagai tanda bahwa pembebasan lebih lanjut akan terjadi setelahnya.
Qatar menegaskan perannya dan berharap lebih banyak pembebasan sandera dapat disepakati.
Israel mengatakan 203 orang, baik warga Israel maupun warga asing, disandera oleh Hamas ketika mereka melancarkan serangan kepada Israel. Dalam serangan itu, setidaknya 1.400 orang tewas.
Israel kemudian balik menyerang wilayah Jalur Gaza tanpa henti. Menyebabkan setidaknya 4.137 orang tewas, sebagian besar warga sipil, menurut data kementerian kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Sebagai respons terhadap upaya Qatar, Brigade (Ezzedine) al-Qassam membebaskan dua warga Amerika karena alasan kemanusiaan,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Warga Palestina berdiri di lokasi serangan Israel di sebuah rumah di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, Kamis (19/10/2023). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
Ibu dan anak perempuan Amerika tersebut ditangkap dari kibbutz Nahal Oz dekat perbatasan Israel-Gaza pada tanggal 7 Oktober. Mereka dilaporkan sedang berlibur di Israel pada saat itu.
Pembebasan tersebut terjadi dua hari setelah Biden melakukan kunjungan solidaritas ke Israel.
Militer Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa sebagian besar dari mereka yang diculik ke Gaza masih hidup meskipun beberapa mayat telah ditemukan dalam serangan ke Gaza.
Militer mengatakan lebih dari 20 sandera adalah anak di bawah umur, sementara antara 10 hingga 20 orang berusia di atas 60 tahun. Ada juga antara 100 hingga 200 orang yang dianggap hilang sejak serangan Hamas.
ADVERTISEMENT