Hamas Bebaskan 2 Tawanan yang Sempat Ditolak Israel: Salami Pejuang Palestina

24 Oktober 2023 6:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
Demonstan aksi dukung warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di London, Inggris, Sabtu (21/10/2023). Foto: Hannah McKay/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Demonstan aksi dukung warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di London, Inggris, Sabtu (21/10/2023). Foto: Hannah McKay/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, membebaskan dua tawanan Israel lagi, kali ini dua wanita lansia, pada Senin (23/10). Sebenarnya Hamas hendak melepaskan dua nenek itu sejak pekan lalu, tapi anehnya, Israel menolak menerima dua warganya itu.
ADVERTISEMENT
Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata, mengatakan melalui Telegram bahwa pihaknya telah menjamin pembebasan para tahanan “meskipun musuh menolak menerima mereka sejak Jumat lalu dan mengabaikan masalah tahanan kami.”
“Kami memutuskan untuk melepaskan mereka karena alasan kemanusiaan dan kesehatan yang buruk… Meskipun demikian, musuh menolak menerima mereka pada Jumat lalu,” tambah Abu Ubaida, dikutip dari Reuters, Selasa (24/10).
Pembebasan dua tawanan ini dimediasi oleh Qatar dan Mesir.
Wanita lansia Israel yang dibebaskan dari tawanan Hamas menyalami pejuang Palestina, Senin (23/10/2023). Foto: Twitter/@QudsNen
Wanita lansia Israel yang dibebaskan dari tawanan Hamas menyalami pejuang Palestina, Senin (23/10/2023). Foto: Twitter/@QudsNen
Pejuang Hamas memberi biskuit kepada wanita Israel yang menjadi tawanan. Hamas membebaskan dua tawanan itu pada Senin, 23 Oktober 2023. Foto: Twitter/@QudsNen
Media Palestina, Quds News Network, menyebut kedua wanita itu bernama Nurit Yitzhak dan Yocheved Livchitz. Dalam video yang dirilis Hamas, tampak kedua wanita itu diperlakukan baik oleh pejuang Palestina. Mereka menerima biskuit dan minuman yang ditawarkan dan berbicara dengan pejuang.
Setelah itu, mereka tampak digandeng pejuang bersenjata menuju ke ke arah petugas palang merah yang akan mengembalikan tawanan itu ke Israel. Sebelum berpisah, tampak seorang tawanan menyalami pejuang bersenjata yang mengawal mereka, seolah berterima kasih atas perlakuan baik mereka.
ADVERTISEMENT
Pada Jumat (20/10) lalu, Brigade Al-Qassam juga melepaskan dua tawanan sipil. Mereka adalah ibu dan anak warga Israel-Amerika bernama Judith Tai Raanan dan Natalie Shoshana Raanan.
Sebagaimana dua nenek yang baru saja dilepaskan, ibu dan anak itu diserahkan kepada pihak Israel dalam kondisi baik.
Sedangkan pekan sebelumnya, Brigade Al-Qassam juga melepaskan wanita dan anak-anak yang sempat ditawan beberapa jam setelah serangan mendadak dan mengejutkan ke bagian selatan Israel pada Sabtu, 7 Oktober.
Demonstan aksi dukung warga Palestina di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di London, Inggris, Sabtu (21/10/2023). Foto: Hannah McKay/REUTERS
Israel, yang menduduki wilayah Palestina atas bantuan Barat sejak 75 tahun lalu, membalas serangan milisi Hamas dengan memborbardir Gaza, wilayah sempit dengan 2,3 juta penduduk.
Lebih dari 4 ribu warga Gaza tewas dan diperkirakan 1.500 lainnya terjebak di reruntuhan bangunan yang dibom dari udara oleh pasukan Zionis. Mayoritas korban adalah anak-anak dan wanita.
ADVERTISEMENT