Hamas Bebaskan 4 Tentara Perempuan Israel, Bagian Dari Pertukaran Tahanan

25 Januari 2025 5:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abu Ubaida, jubir Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, berpidato secara online pada Minggu (19/1/2025). Foto: Dok Brigade Al-Qassam
zoom-in-whitePerbesar
Abu Ubaida, jubir Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, berpidato secara online pada Minggu (19/1/2025). Foto: Dok Brigade Al-Qassam
ADVERTISEMENT
Hamas akan membebaskan 4 tentara perempuan Israel yang mereka tahan sejak serangan 7 Oktober 2023. Dilansir AFP, ini adalah pertukaran tahanan, sebagai bagian dari gencatan senjata yang telah disepakati Israel dan Hamas pertengahan bulan ini.
ADVERTISEMENT
"Sebagai bagian dari pertukaran tahanan, Brigade Qassam akan melepaskan 4 tentara perempuan Israel," kata Abu Obeida, juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, lewat saluran telegram, Jumat (24/1).
Israel mengkonfirmasi para tahanan yang akan dibebaskan Hamas ini. Mereka adalah Karina Ariev, Daniella Gilboa, Naama Levy dan Liri Albag.
Albag baru menginjak 19 tahun saat ditahan Hamas, sementara 3 lainnya telah berusia 20 tahun.
Mereka ditangkap Hamas di markas militer Nahal Oz, yang hanya berjarak satu kilometer dari perbatasan Gaza pada serangan 7 Oktober 2023 itu.
Ilustrasi Tentara Perempuan Israel Foto: Instagram
Jika semua berjalan lancar, Israel akan membebaskan sekelompok tahanan Palestina. Meski mereka tak pernah membeberkan berapa jumlah tahanan Palestina yang akan dilepas Israel.
ADVERTISEMENT
Sumber Palestina AFP menyebut, pertukaran ini bisa terjadi sebelum siang hari, pada Sabtu (25/1). Sementara Dinas Penjara Israel menyebut beberapa tahanan Palestina akan dilepaskan ke Gaza, sisanya akan dipulangkan ke Tepi Barat.
Sebelumnya, pada Minggu (19/1), Hamas membebaskan 3 tahanan perempuan yang ditukar dengan 90 tahanan Palestina. Ini adalah kesepakatan mereka, pada tahap pertama gencatan senjata yang diharapkan membawa kedamaian permanen di Gaza.
Sejauh ini, perdamaian yang rapuh ini terus dimonitor oleh komisi dari Mesir dan Qatar.
"Komisi Mesir dan Qatar akan meninjau terus implementasi bagian-bagian kesepakatan ini," kata anggota biro politik Hamas di Qatar, Bassem Naim.