Hamas Sambut Baik Dua Ledakan Bom di Halte Bus Yerusalem Israel

23 November 2022 18:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi Israel memeriksa bus yang rusak setelah ledakan di halte bus di Yerusalem, Rabu (23/11/2022). Foto: Ammar Awad/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Polisi Israel memeriksa bus yang rusak setelah ledakan di halte bus di Yerusalem, Rabu (23/11/2022). Foto: Ammar Awad/REUTERS
ADVERTISEMENT
Ledakan menghantam dua halte bus di Kota Yerusalem, Israel, pada Rabu (23/11). Kejadian itu menewaskan sedikitnya satu orang serta melukai 14 lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam menyikapi kabar ini, kelompok militan Palestina penguasa Jalur Gaza, Hamas, menyambutnya dengan sukacita.
Respons itu diutarakan oleh juru bicara Hamas, Abd al-Latif al-Qanua, tidak lama usai ledakan terjadi. Ia memujinya sebagai tindakan heroik. Meski begitu, pihak Hamas tidak secara langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
“Kami mengucapkan selamat kepada rakyat Palestina dan rakyat kami di kota Yerusalem yang diduduki atas operasi khusus yang heroik di halte bus,” ujar al-Qanua, seperti dikutip dari AFP.
Insiden ledakan ini terjadi di tengah negosiasi terkait penyusunan pemerintahan koalisi sayap kanan terbaru sedang berlangsung. Israel baru menyelenggarakan pemilu pada 1 November lalu dan hasilnya, eks perdana menteri Benjamin Netanyahu kembali terpilih.
Sekutu utama Netanyahu sekaligus anggota parlemen sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, mengunjungi lokasi ledakan dan mengecam peristiwa tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kita harus membentuk pemerintahan sesegera mungkin. Teror tidak menunggu,” tegas Ben-Gvir.
Polisi perbatasan Israel berjalan melewati bus yang rusak usai ledakan di halte bus di Yerusalem, Rabu (23/11/2022). Foto: Ammar Awad/REUTERS
Di sisi lain, insiden ledakan itu juga terjadi ketika situasi di Tepi Barat yang diduduki tidak kalah memanasnya. Selama berbulan-bulan, warga Palestina dan angkatan militer Israel kerap terlibat dalam bentrokan, terutama ketika Pasukan Pertahanan Israel/Israel Defense Forces (IDF) menggerebek permukiman warga untuk menahan pemberontak.
Lebih lanjut, ledakan bom terjadi di dua lokasi yang berdekatan secara terpisah. Ledakan pertama diketahui terjadi di dekat pintu halte ke luar kota dari Yerusalem dan menewaskan seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun.
Hingga saat ini, terpantau sebanyak 11 orang lainnya mengalami luka-luka dan menerima perawatan medis.
Pasukan keamanan dan penyelamat bekerja di lokasi ledakan di halte bus di Yerusalem, Rabu (23/11/2022). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Kemudian, 30 menit berselang kembali terjadi ledakan di halte lain yang lokasinya tidak jauh dari tempat ledakan pertama. Ledakan kedua menghancurkan sebuah bus dan melukai tiga orang — tetapi angka ini masih bisa bertambah.
ADVERTISEMENT
“Seorang pria telah meninggal karena luka-lukanya akibat ledakan pertama. Dokter merawat satu orang lagi dalam kondisi kritis, dua orang terluka parah dan dua orang terluka ringan,” kata pihak rumah sakit Shaare Zedek Yerusalem, di mana para korban saat ini dirawat.
Kepada Radio Angkatan Darat Israel, juru bicara kepolisian Eli Levi mengatakan bahwa ledakan tersebut diakibatkan oleh alat peledak yang sebelumnya telah ditanam di kedua halte bus — artinya, merupakan sebuah serangan yang direncanakan.
Levi menambahkan, peristiwa ledakan ini merupakan yang pertama melanda Yerusalem sejak 2016.
“Belum ada serangan terkoordinasi seperti itu di Yerusalem selama bertahun-tahun,” terang dia.