Hamas Sebut Pelarangan UNRWA sebagai Bukti Agresi Zionis

29 Oktober 2024 13:39 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerusakan markas besar Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Kota Gaza. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kerusakan markas besar Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Kota Gaza. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Hamas dan Gerakan Jihad Islam bereaksi keras atas larangan UNRWA beroperasi di Israel. Badan PBB UNRWA bertugas mengurusi pengungsi Palestina imbas perang selama berdekade melawan Israel.
ADVERTISEMENT
Larangan Israel yang tertuang lewat Undang Undang itu disahkan pada Senin (28/10). Kebijakan itu berdampak langsung pada operasional UNRWA di Gaza.
Seorang anggota parlemen Israel Yuli Edelstein berdalih, larangan diberlakukan karena keterlibatan anggota UNRWA dengan Hamas dan milisi lain di Gaza.
"Ada koneksi dalam antara organisasi teroris dan UNRWA, dan Israel tidak bisa mentolerir ini," kata Edelstein seperti dikutip dari AFP.
Hamas menyatakan, aksi Israel melarang UNRWA adalah bukti agresi Zionis. Hamas dijadikan alasan oleh Israel untuk menyerang Gaza.
Adapun sekutu Hamas, Gerakan Jihad Islam mengatakan langkah Israel sebagai eskalasi genosida di Gaza.
Kemarahan serupa disampaikan Sekjen PBB Antonio Guterres. Dia memperingatkan akan ada konsekuensi serius dari kebijakan larangan operasional UNRWA.
ADVERTISEMENT
"Jika diimplementasikan ini akan mencegah UNRWA dari melanjutkan pekerjaan pentingnya," ucap Guterres.
UNRWA bekerja lebih dari tujuh dekade di berbagai wilayah Palestina. Selama keberadaannya UNRWA membantu pengungsi Palestina dalam sektor pendidikan, kesehatan sampai bantuan kemanusiaan.