Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera demi Akhiri Perang Gaza

18 April 2025 16:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah sandera yang ditahan di Gaza sejak serangan mematikan 7 Oktober 2023, dibebaskan oleh militan Hamas sebagai bagian dari gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel di Deir Al-Bala Foto: Hatem Khaled/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah sandera yang ditahan di Gaza sejak serangan mematikan 7 Oktober 2023, dibebaskan oleh militan Hamas sebagai bagian dari gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel di Deir Al-Bala Foto: Hatem Khaled/REUTERS
ADVERTISEMENT
Hamas menyatakan kesiapannya membebaskan seluruh sandera Israel yang masih ditahan sebagai bagian dari kesepakatan menyeluruh untuk mengakhiri perang di Gaza.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini disampaikan oleh Khalil al-Hayya, pemimpin Hamas di Gaza yang memimpin tim negosiasi kelompok tersebut.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis (17/4), al-Hayya menolak tawaran gencatan senjata sementara yang diajukan Israel.
Ia menegaskan, Hamas tidak akan lagi menerima perjanjian parsial. Mereka ingin kesepakatan penghentian total perang, pembebasan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, serta rekonstruksi Gaza.
“Netanyahu dan pemerintahannya memanfaatkan kesepakatan terbatas demi agenda politik yang bergantung pada kelanjutan perang dan blokade,” ujar al-Hayya, seperti diberitakan Reuters.
Pernyataan ini muncul di tengah upaya Mesir menghidupkan kembali perjanjian gencatan senjata yang sempat berlaku pada Januari lalu.
Namun, pembicaraan terbaru di Kairo awal pekan ini berakhir tanpa hasil.
Hamas menolak syarat utama dari Israel, yaitu perlucutan senjata. Israel, di sisi lain, menyebut tuntutan Hamas tidak realistis dan menyatakan operasi militer akan berlanjut sampai semua sandera dibebaskan dan Gaza didemiliterisasi.
ADVERTISEMENT
Dewan Keamanan Nasional AS merespons sikap Hamas dengan menyatakan bahwa kelompok tersebut tidak menginginkan perdamaian.
“Bebaskan para sandera atau hadapi konsekuensinya,” kata juru bicara James Hewitt.
Sebelumnya Hamas telah membebaskan 38 sandera dalam gencatan senjata Januari. Tapi setelah Hamas menolak memperpanjang gencatan tanpa jaminan akhir perang, militer Israel melanjutkan serangan darat dan udara.
Saat ini diperkirakan masih ada 59 sandera yang ditahan Hamas.