Hamas Siap Buka Dialog Perpanjangan Gencatan Senjata dengan Israel

28 November 2023 16:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
WN Israel yang dibebaskan pejuang Hamas melambaikan tangan, Senin (27/11/2023) waktu setempat.. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
WN Israel yang dibebaskan pejuang Hamas melambaikan tangan, Senin (27/11/2023) waktu setempat.. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Hamas mengupayakan gencatan senjata terbaru dengan Israel. Mereka menyatakan siap membebaskan sandera lainnya di luar perempuan dan anak-anak.
ADVERTISEMENT
Pada Senin (27/11) Hamas dan Israel menyepakati perpanjangan gencatan senjata selama dua hari. Sebelumnya kedua pihak bertikai menjalani empat hari penghentian kekerasan dan konflik di Gaza.
Sesaat setelah perpanjangan gencatan senjata disepakati, Israel membebaskan lebih banyak tahanan Palestina. Begitu pula kelompok Hamas yang melepaskan sandera dari Israel.
Anggota keluarga menyambut tahanan Palestina Fatima Amarneh yang telah dibebaskan, di tengah kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel, dekat Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel, Sabtu (25/11/2023). Foto: Raneen Sawafta/REUTERS
"Kami harap Penjajah (Israel) mematuhi (gencatan senjata) dua hari ke depan karena kami mengupayakan kesepakatan baru, di samping anak-anak dan perempuan, ada pula kategori lain yang bisa kami tukar," kata pejabat Hamas Khalil al-Hayya seperti dikutip dari Reuters.
"Hal ini memerlukan perjalanan dalam jangka waktu tambahan demi menukar orang pada tahap ini," sambung dia.
Pertukaran sandera merupakan syarat utama gencatan senjata Hamas-Israel di Gaza. Perang Gaza yang pecah pada 7 Oktober lalu menyebabkan nyaris 15 ribu orang tewas di Gaza dan 1200 di Israel.
ADVERTISEMENT
Pada 7 September itu pula Hamas menyandera 200 warga Israel. Saat ini sandera yang dibebaskan Hamas mayoritas perempuan dan anak-anak.
Pada tahap pertama gencatan senjata Israel membebaskan 150 tahanan Palestina. Di lain sisi Hamas membebaskan 50 tawanan.
Terkait apakah Israel akan mengupayakan dialog gencatan senjata lanjutan, otoritas Zionis belum merespons.