Hamas Tak Lagi Percaya AS Mampu Hentikan Perang Gaza

15 Agustus 2024 11:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pejabat politik Hamas Osama Hamdan berbicara dalam sebuah wawancara khusus dengan The Associated Press di Doha, Qatar, Selasa (13/8/2024).  Foto: Malak Harb/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Pejabat politik Hamas Osama Hamdan berbicara dalam sebuah wawancara khusus dengan The Associated Press di Doha, Qatar, Selasa (13/8/2024). Foto: Malak Harb/AP Photo
ADVERTISEMENT
Pejabat Hamas, Osama Hamdan, mengakui pihaknya mulai hilang kepercayaan terhadap Amerika Serikat (AS) sebagai mediator perang Gaza. Komentar Osama Hamdan disampaikan jelang perundingan terbaru perihal gencatan senjata.
ADVERTISEMENT
Saat diwawancarai oleh kantor berita Associated Press pada pekan ini, Hamdan mengatakan Hamas punya syarat tertentu terkait perundingan gencatan senjata yang akan digelar di Doha, Qatar.
Hamas, kata Osama, hanya mau ikut perundingan bila membicarakan usulan gencatan senjata dari Presiden Joe Biden yang disampaikan pada Mei lalu. Dia mengingatkan usulan tersebut sudah didukung komunitas internasional.
Pejabat politik Hamas Osama Hamdan berbicara dalam sebuah wawancara khusus dengan The Associated Press di Doha, Qatar, Selasa (13/8/2024). Foto: Malak Harb/AP Photo
"Kami menginformasikan kepada mediator bahwa segala bentuk pertemuan harus membicarakan mekanisme implementasi dan menetapkan deadline dibanding negosiasi baru," ucap Hamdan seperti dikutip dari Associated Press.
"Jika tidak, Hamas tak punya alasan untuk berpartisipasi," sambung dia.
Perundingan terbaru gencatan senjata di Qatar dilakukan setelah 10 bulan perang Gaza pecah. Kementerian Kesehatan di Gaza mengungkap korban jiwa agresi Israel di wilayah kekuasaan Hamas itu menewaskan nyaris 40 ribu orang.
ADVERTISEMENT
Osama menegaskan, Hamas adalah pihak yang selalu menerima usulan gencatan senjata yang disampaikan mediator. Bahkan, pada satu kesempatan ketika Hamas menerima usulan gencatan senjata, Israel malah langsung meluncurkan operasi militer besar ke Rafah.
Seorang pria Palestina duduk di dekat mayat orang-orang yang tewas dalam pemboman Israel, di halaman Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah pada Sabtu (11/5/2024). Foto: AFP
Ia pun menceritakan, Hamas pernah diyakinkan oleh Direktur CIA Williams Burns bahwa Israel akan menyepakati gencatan senjata yang sampai sekarang belum terwujud.

Respons Washington

Kekhawatiran Hamas mengenai kemampuan AS, direspons oleh Washington. Penyokong utama Israel ini mengakui sudah menyadari keprihatinan Hamas itu.
Jubir Kemlu AS Vedant Patel Foto: Twitter/@StateDeputySpox
"Amerika Serikat tidak menganggap sebagai perantara yang jujur," kata juru bicara Kemlu AS, Vedant Patel.
Patel pada kesempatan serupa juga memastikan Hamas akan hadir pada negosiasi gencatan senjata terbaru yang digelar di Qatar. Kepastian itu mereka dapat dari pernyataan Qatar sebagai tuan rumah.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat berharap perundingan bisa maju sebagaimana mestinya. Sudut pandang kami bahwa semua negosiator harusnya kembali ke meja," tegas dia.