Hamas Tolak Rencana Trump yang Ingin Pindahkan Warga Gaza ke Negara Lain

27 Januari 2025 4:31 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
Pemandangan drone menunjukkan warga Palestina, Hamas, dan militan Jihad Islam berkumpul di dekat kendaraan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada hari pembebasan empat tentara wanita Israel. Foto: REUTERS/Mahmoud Al-Basos
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan drone menunjukkan warga Palestina, Hamas, dan militan Jihad Islam berkumpul di dekat kendaraan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada hari pembebasan empat tentara wanita Israel. Foto: REUTERS/Mahmoud Al-Basos
ADVERTISEMENT
Hamas menolak rencana Presiden AS Donald Trump meminta Yordania dan Mesir agar menampung warga Gaza Palestina yang dilanda perang. Sebelumnya, Trump juga berencana mengirim 2 juta warga Palestina ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Seorang pejabat Hamas curiga dengan rencana Trump tersebut. Ia khawatir warga Palestina diusir dari tanah kelahiran mereka.
"Tidak akan menerima tawaran atau solusi apa pun, bahkan jika (tawaran semacam itu) tampaknya memiliki niat baik dengan kedok rekonstruksi, seperti yang diumumkan dalam proposal Presiden AS Trump," kata Basem Naim, anggota biro politik Hamas, kepada Reuters dilansir, Senin (27/1).
Anak-anak Palestina menunggu untuk diizinkan kembali ke rumah mereka di Gaza tengah, Minggu (26/1/2025). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
Pejabat Hamas lainnya, Sami Abu Zuhri, mendesak Trump untuk tidak mengulangi gagasan "gagal" yang dicoba oleh pendahulunya Joe Biden.
"Orang-orang Gaza telah mengalami kematian dan menolak untuk meninggalkan tanah air mereka dan mereka tidak akan meninggalkannya terlepas dari alasan lain," kata Abu Zuhri kepada Reuters.