Hamas Tuduh Pasukan Fatah Menyamar Masuk ke Gaza

1 April 2024 9:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Truk yang membawa bantuan kemanusiaan ke Palestina tertahan di dalam perjalanan menuju perbatasan Rafah untuk memasuki Gaza di Kairo, Mesir. Foto: Amr Abdallah Dalsh/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Truk yang membawa bantuan kemanusiaan ke Palestina tertahan di dalam perjalanan menuju perbatasan Rafah untuk memasuki Gaza di Kairo, Mesir. Foto: Amr Abdallah Dalsh/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kelompok penguasa Gaza, Hamas, menuduh Fatah mengirim pejabat keamanan ke sebelah utara Gaza. Anggota Fatah diduga menyamar demi mengamankan truk bantuan.
ADVERTISEMENT
Tuduhan Hamas dibantah oleh Otoritas Palestina.
Seorang pejabat Kemendagri dari Hamas kepada Al-Aqsa TV pada Minggu (31/3) menuduh misi penyamaran Fatah di Gaza diawasi oleh Majed Faraj. Pria itu merupakan kepala intelijen Otoritas Palestina.
Ilustrasi pasukan Hamas. Foto: Shutterstock
Pejabat Hamas, yang namanya dirahasiakan itu mengatakan, sebanyak enam anggota keamanan Fatah yang menyamar masuk ke Gaza sudah ditangkap. Sedangkan beberapa anggota keamanan lainnya kini sedang diburu.
“Pasukan keamanan yang mencurigakan masuk kemarin dengan truk Bulan Sabit Merah mengkoordinasikan operasi sepenuhnya dengan pasukan penjajah (Israel),” kata pejabat Hamas tanpa memberikan bukti, seperti dikutip dari Reuters.
Hamas menyatakan, kelompok faksi mana pun ataupun petugas yang ingin masuk ke Gaza harus berkoordinasi dengan mereka. Jika tidak, mereka akan dianggap sebagai pasukan pendudukan.
ADVERTISEMENT
Menurut Otoritas Palestina, komentar Hamas sama sekali tidak benar. Mereka menyatakan tak tertarik adu komentar dengan Hamas di tengah situasi Gaza yang makin memburuk.
”Itu bisa mengalihkan perhatian dari penderitaan rakyat kami di Jalur Gaza dan saat ini mereka sedang melalui pembunuhan, kelaparan dan pengungsian,” kata Otoritas Palestina.
Palestina pecah setelah Pemilu 2006 dimenangi Hamas atas rivalnya Fatah yang menguasai Otoritas Palestina. Pada 2007, Hamas menguasai Gaza lewat perang saudara singkat melawan Otoritas Palestina.
Upaya mendamaikan dua kelompok politik besar di Palestina itu berulang kali dicoba. Tetapi gagal akibat buntunya negosiasi terkait pembagian kekuasaan.