Hampir 10 Ribu Dokter Muda di Korea Selatan Unjuk Rasa Lawan Pemerintah

22 Februari 2024 14:27 WIB
¡
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para dokter dan pekerja medis mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, Rabu (21/2/2024). Foto: Kim Soo-Hyeon/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Para dokter dan pekerja medis mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, Rabu (21/2/2024). Foto: Kim Soo-Hyeon/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan Korea Selatan melaporkan lebih dari 8.400 dokter telah bergabung dalam aksi unjuk rasa menentang kebijakan pemerintah, pada Rabu (21/2). Para demonstran memprotes rencana penerimaan lebih banyak mahasiswa ke sekolah kedokteran.
ADVERTISEMENT
Imbasnya, perawatan dan pengobatan pasien di sejumlah rumah sakit besar di Negeri Ginseng terhambat—Instalasi Gawat Darurat (IGD) di tiga rumah sakit terbesar di Korea Selatan tidak beroperasi dan berada dalam status siaga merah.
Dikutip dari Reuters, Kementerian Kesehatan Korea Selatan menyebut, jumlah demonstran yang tergabung dalam mogok kerja setara dengan sekitar 64 persen dari seluruh dokter residen dan magang yang ada di negara itu.
Para demonstran—yang sebagian besar adalah dokter muda, menolak rencana pemerintah Seoul terkait meningkatkan jumlah penerimaan mahasiswa di sekolah kedokteran. Langkah itu, menurut pemerintah, adalah salah satu upaya untuk meningkatkan sistem perawatan dan kesehatan di Korea Selatan.
Namun, di mata para demonstran langkah tersebut tidak tepat. Yang seharusnya dilakukan pemerintah, menurut mereka, yaitu berfokus pada kekurangan gaji dan kondisi kerja para dokter. Sebab, jumlah tenaga medis dan dokter di Korea Selatan sudah banyak.
Para dokter dan pekerja medis mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, Rabu (21/2/2024). Foto: Kim Soo-Hyeon/REUTERS
Pemerintah, sambung mereka, juga seharusnya meningkatkan gaji dan beban kerja para dokter—terutama di bidang utama seperti pediatri dan pengobatan darurat, sebelum merekrut lebih banyak mahasiswa baru.
ADVERTISEMENT
Kepala Asosiasi Dokter Magang dan Residen Korea, Park Dan, yang ikut serta dalam unjuk rasa mengatakan bahwa ia bersedia untuk ditangkap, selama tuntutan para dokter didengar pemerintah.
Park juga menyatakan kesediannya berdialog dengan pemerintah soal masalah ini. Namun, hingga dialog itu terjadi, ia dan para demonstran akan terus mogok kerja sampai aspirasi mereka didengar.
Menurut Asosiasi Dokter Seoul, ratusan dokter di Ibu Kota berencana mengadakan demonstrasi pada Kamis (22/2) hari ini di depan kantor Presiden Yoon Suk-yeol.