Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Hampir Gagal, Israel-Hamas Lakukan Pertukaran Tahanan yang Keenam
15 Februari 2025 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, militan Hamas bermasker mengarak para sandera ke atas panggung di selatan Khan Younis, Gaza, di mana mereka diminta berbicara kepada banyak orang sebelum diserahkan kepada Palang Merah.
Sambil memegang tas hadiah dan sertifikat yang mengakhiri berakhirnya penahanan mereka. Hamas mengungkapkan pertukaran sandera-tahanan di bawah kesepakatan gencatan senjata telah selesai.
Tak lama kemudian, bus yang membawa tahanan Palestina berangkat dari Penjara Ofer yang dikelola pemerintah Israel dan disambut oleh kerumunan yang bersorak di Ramallah, Tepi Barat.
Tak hanya itu, lebih banyak bus yang membawa tahanan keluar dari penjara Israel di Gurun Negev menuju Gaza.
Pertukaran sandera-tahanan yang berlangsung hari ini merupakan yang keenam sejak kesepakatan gencatan senjata dimulai pada 19 Januari. Kesepakatan gencatan senjata ini hampir saja gagal.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Hamas mengancam menunda pembebasan sandera karena menuduh Israel melakukan pelanggaran kesepakatan. Israel kemudian merespons, mengancam akan kembali melanjutkan perang jika Hamas tidak membebaskan sandera. Namun, kedua pihak pada Jumat (14/2) menyatakan akan menukar sandera-tahanan sesuai rencana.
Sementara itu, kerumunan orang berkumpul di Alun-alun sandera di Tel Aviv untuk menyaksikan pertukaran sandera-tahanan. Mereka membawa bendera Israel dan poster yang bertuliskan "Maaf dan selamat datang kembali" dan "Selesaikan gencatan senjata".
Ketiga sandera Israel itu ditahan oleh Hamas sejak serangan 7 Oktober 2023.