Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Hanura soal PAN Gabung Koalisi: Sulit Komentar, Kami Tidak Pernah Dilibatkan
27 Agustus 2021 5:53 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Koalisi partai di pemerintahan Jokowi -Ma'ruf kini bertambah setelah PAN resmi bergabung.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sempat ikut dalam pertemuan bersama Jokowi dan ketum parpol lainnya di Istana Negara pada Rabu (25/8).
Lalu bagaimana tanggapan Partai Hanura terkait bergabungnya PAN dalam koalisi?
Sekjen Hanura, Gede Pasek Suardika, menegaskan sulit bagi partainya untuk menanggapi hal itu. Sebab, dari awal mereka memang tak dilibatkan sama sekali dalam pembahasan.
"Waduh sulit dikomentari karena urusan Jokowi dengan PAN. Kami juga merasa tidak pernah dilibatkan untuk hal tersebut, sehingga memang wajar sulit ikut mengomentari," kata Gede Pasek, Jumat (27/8).
Padahal, sejauh ini Hanura menjadi salah satu partai pengusung dan sudah banyak berkorban terhadap Jokowi. Khususnya, saat Pilpres 2019.
"Yang pasti sejarah kenaikan Jokowi selama dua periode mencatat Hanura adalah partai pengusung yang konsisten dan telah melakukan pengorbanan terbesar karena harus kehilangan banyak kursi karena di daerah-daerah di mana Jokowi kalah, kader Hanura tetap dengan gagah memasang baliho Jokowi dengan Caleg Hanura," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Sementara di basis Jokowi juga tersedot karena tidak mendapatkan manfaat elektoral karena tersedot ke partai asal Jokowi," tambahnya.
Dia kembali menegaskan jika ada parpol baru bergabung dengan koalisi, tentu itu menjadi urusan Jokowi dan bukan menjadi urusan Hanura.
"Kita hanya memahami, walau sebagai partai pengusung jika kemudian jebol di parlemen nasional, maka tidak akan menjadi lirikan utama lagi," ucap Pasek.
Lebih lanjut, Pasek memastikan hal ini akan menjadi pelajaran bagi Hanura ke depan. Mereka akan fokus lebih dahulu di parlemen ketimbang menjadi parpol pengusung calon tertentu.
"Ke depan tentu kami akan memilih fokus lolos parlemen dulu bukan fokus mengurus menjadi parpol pengusung. Toh juga siapa pun berkuasa akan melirik jika ada kursi parlemen dan akan pura-pura berpaling jika pengusungnya sudah tidak memiliki kursi," kata Pasek.
ADVERTISEMENT
"Yang pasti yang bisa kami jawab, mungkin hanya Hanura sebagai partai pengusung, bukan pendukung yang tidak terlalu mendapatkan benefit elektoral saat ini. Entah untuk ke depannya nanti," tutup dia.