Hanura: Wiranto Tak Diundang Munas Karena Minta OSO Mundur

18 Desember 2019 14:26 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Inas Nasrullah. Foto: Facebook/@Inas Nasrullah Zubir
zoom-in-whitePerbesar
Inas Nasrullah. Foto: Facebook/@Inas Nasrullah Zubir
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Partai Hanura tengah menggelar Munas untuk menyusun struktur kepengurusan periode 2019-2024. Namun, dalam kesempatan itu, pendiri Hanura yang juga sempat menjabat Ketua Dewan Pembina, Wiranto justru tak diundang.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah menjelaskan, Wiranto tak diundang karena Ketua Wantimpres itu dianggap melakukan kesalahan yaitu mendesak Oesman Sapta Odang (OSO) untuk mundur dari posisi ketum. Inas menyebut jika Wiranto merasa sebagai ketua dewan pembina, seharusnya tidak menyebarkan surat tersebut.
"Pak Wiranto membuat kesalahan kepada partai, ketika menjelang munas dia mengirimkan surat yang disebarluaskan oleh Pak Subagyo HS, meminta Pak OSO mundur, kan itu enggak elok," kata Inas di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (18/12).
"Kalau dia mengaku Ketua Dewan Pembina harusnya tidak melakukan itu, tidak menyebarkan surat-surat seperti itu," tambah Inas.
Wiranto memberikan pidato di acara Hanura. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Inas menuturkan, seharusnya Wiranto langsung bertemu dengan OSO apabila memiliki kesalahpahaman jelang Munas Hanura. Inas menuturkan Wiranto seharusnya bersikap negarawan dalam mengurus partai.
ADVERTISEMENT
"Kalau dia merasa Ketua Dewan Pembina, bukan lewat surat, berhadapan langsung dengan Ketua Umum terus dia bicara. Itu yang harus dia lakukan. Apalagi dia sekarang Ketua Dewan Pertimbangan Presiden. Layak bersikap negarawan dong. Bukan pakai surat kaya pecundang," kata dia.
Lebih lanjut, Inas merasa heran mantan Menkopolhukam itu merasa keberatan karena tak diundang dalam Munas. Tak hanya itu, Inas juga mengkritik Wiranto sebab sebagai pendiri ia harusnya rela jika Hanura dipimpin oleh siapa pun.
"Harus dipertanyakan kepada Pak Wiranto, apakah Partai Hanura akan dijadikan PT sama dia, perusahaan miliknya? Bukan. Pak Wiranto harus komit dengan omongannya sendiri Partai Hanura partai milik rakyat Indonesia, siapa pun boleh memimpin," ucapnya.
ADVERTISEMENT