Wiranto: Isu Saya Jual Hanura Rp 200 M ke OSO Demi Allah Tak Benar

18 Desember 2019 13:13 WIB
comment
21
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wiranto dan Oesman Sapta. Foto: Antara/Reno Esnir
zoom-in-whitePerbesar
Wiranto dan Oesman Sapta. Foto: Antara/Reno Esnir
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendiri partai Hanura Wiranto menyatakan mundur dari partainya sebagai Ketua Dewan Pembina. Selain menyatakan mundur, Wiranto juga mengungkapkan deretan kekecewaannya kepada Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Wiranto juga membantah adanya isu bahwa ia menjual Partai Hanura ke OSO sebesar Rp 200 miliar saat menyerahkan jabatan ketum.
"Saat saya menyerahkan jabatan ketum dari saya ke Pak OSO timbul isu. Oh, Pak Wiranto ini jual partai, dapat Rp 200 miliar. Ini demi Allah saya tidak dapat duit apa pun dari Pak OSO. Bahkan saya larang minta uang dari Pak OSO," kata Wiranto saat konferensi pers di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (18/12).
Wiranto kemudian menyoroti betapa hancurnya Hanura ketika dipimpin oleh OSO. Dan terbukti, sempat muncul konflik kepengurusan Hanura. Saat itu, muncul kubu OSO dan kubu Sarifuddin Sudding.
Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto memberikan keterangan pers bertajuk 'Penyelamatan Partai Hanura," di Atlet Century, Jakarta. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
Wiranto kemudian heran bahwa kubu OSO justru menuduhnya telah memicu konflik.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak campur tangan dari yang berkonflik. Tapi, di publik saya berseteru dengan Pak OSO. Diskenariokan seperti itu. Saya tidak banyak bicara karena tugas saya menjadi Menkopolhukam dan menyelesaikan masalah nasional," jelas Wiranto.
Wiranto bersyukur karena akhirnya konflik bisa diredam dan Hanura kemudian ikut pemilu. Namun, setelah Hanura ikut pemilu dan tidak lolos ke Senayan, ia heran karena kembali dituding sebagai penyebab anjloknya prestasi partai.
"Tidak pernah ada perasaan ingin menghancurkan partai," tutur Wiranto.