Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
Partai Hanura saat ini tengah menggelar musyawarah nasional (Munas) di Hotel Sultan, Jakarta. Namun, dalam munas tersebut, Presiden Joko Widodo dan Dewan Pembina Hanura Wiranto justru tidak diundang.
ADVERTISEMENT
"Lazimnya munas itu mengundang presiden, ketua dewan pembina diundang, orang yang membesarkan partai. Ini kan aneh. Saya enggak sakit hati (karena tidak diundang)," kata Wiranto di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12).
Wiranto lantas mempertanyakan alasan ia tak diundang ke Munas Hanura. Menurut Wiranto, alasan yang ia dapat adalah karena berdasarkan hasil Munas Hanura 2015 lalu tidak ada posisi Dewan Pembina di AD/ART.
"Di sana memang, dalam struktur organisasi hasil AD/ART itu, enggak ada dewan pembina. Sehingga, katanya saya enggak diundang. Tapi ingat, hasil munas di Solo, Ketua Umumnya itu saya, bukan Pak OSO," tegas Wiranto.
Ia mengaku sebenarnya tidak mau berkonflik dengan siapa pun di partai yang ia dirikan itu. Apalagi dengan pengurus DPP Hanura saat ini.
ADVERTISEMENT
"Saya pendiri partai, sehingga tidak pantas saya berkonflik dengan partai. Saya hari ini tidak ingin berkonflik dengan siapa pun. Tapi untuk apa saya bicara? Untuk meluruskan," tandasnya.
Ketua DPP Hanura Benny Ramdani menyebut munas akan digelar secara internal tanpa mengundang Presiden Joko Widodo dan petinggi parpol lainnya. Namun, Jokowi baru akan diundang di perayaan HUT ke-13 Hanura, Januari mendatang.
"HUT partai diundur, kemungkinan bulan Januari. Maka diputuskan, munas bersifat internal dan kami tidak undang pihak luar. Presiden, menteri, pimpinan parpol (lain), tokoh masyarakat akan hadir pada peringatan HUT partai ke-13," kata Benny di kantor DPP Hanura, Jakpus, Senin (16/12) lalu.
Namun, rupanya tak hanya pihak luar Hanura saja yang tak diundang di munas. Wiranto, sebagai salah satu pendiri partai dan Ketua Dewan Pembina Hanura, juga tidak mendapat undangan untuk hadir di munas.
ADVERTISEMENT
Wiranto lantas mengkritik penyelenggaraan munas di bawah kepengurusan Ketum Oesman Sapta Odang (OSO) itu. Ia juga menyatakan mundur dari jabatannya di Hanura dan akan fokus menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
"Saya menyatakan mundur dari Ketua Dewan Pembina Partai Hanura," ujar Wiranto di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (18/12).
Terkait posisi Wiranto di partai, Hanura sempat menegaskan, jabatan Dewan Pembina Hanura tidak ada dalam AD/ART partai. Sehingga, nama Wiranto tidak masuk dalam struktur jabatan Partai Hanura.