Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Kemdikbud buka suara terkait nama tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari yang tidak dicantumkan dalam kamus sejarah Indonesia Jilid 1. Pihaknya mengakui bahwa hal tersebut terjadi karena keteledoran.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, kamus sejarah Indonesia jilid 1 yang menuai polemik tersebut pun rupanya tidak banyak mencantumkan tokoh-tokoh perempuan . Hal itu diketahui berdasarkan penelusuran kami terhadap kamus setebal 347 halaman tersebut.
Hasil penelusuran kami dapat dilihat dalam grafik di bawah ini:
Berdasarkan grafik di atas, hanya ada 12 perempuan dari 144 tokoh yang ada di kamus tersebut. Artinya, porsi perempuan hanya mencapai 8,33 persen. Sementara itu, keberadaan tokoh laki-laki ada 132. Porsinya mencapai 91,67 pesen.
Sebanyak 12 perempuan yang dihadirkan di dalam kamus tersebut adalah R.A Sutinah, Suwarni Pringgodigdo, Fatmawati, Rahmah El Yunusiah, G.S.S.J Ratulangi, Nyonya Sujatin Kartowijono, Suyatin Kartowijono, Dewi Sartika, R.A Kartini, Rohana Kudus, Nyi Hajar Dewantara, dan I Gusti Ngurah Rai.
Tak ada sejumlah nama tokoh perempuan yang sebenarnya mempunyai peran besar bagi Tanah Air. Sebut saja beberapa di antaranya Christina Martatiahahu, Cut Nyak Dien hingga HR Rasuna Said.
ADVERTISEMENT