Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Memiliki organ tubuh lengkap menjadi impian besar bagi para penyandang disabilitas, khususnya bagian kaki dan tangan yang menjadi tumpuan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Salah satunya Warnali, pria berusia 52 tahun asal Indramayu itu sudah bertumpu pada tongkat hampir 10 bulan. Diabetes yang dialami membuat salah satu kakinya harus diamputasi agar infeksi tidak menyebar menggerogoti bagian tubuh lainnya.
Datang sejak pagi, Warnali lekas melengkapi dokumen dan dilakukan pengukuran kaki untuk dibuatkan kaki palsu.
Selagi Warnali menunggu, suara bising ketukan palu dan gerinda terdengar di lantai tiga Yayasan Peduli Tuna Daksa (YTPD).
Rupanya, pekerja tengah sibuk menyelesaikan pembuatan kaki palsu untuk Warnali. Langkah demi langkah, para pekerja dengan teliti menyelesaikan pembuatan kaki palsu dengan kualitas yang bagus.
Empat jam lamanya menunggu, akhirnya kaki palsu selesai dibuat. Mulanya, dia tak biasa dan tidak nyaman saat mencoba berjalan. Namun, langkah demi langkah, dia mulai bisa beradaptasi. Rasa canggung Warnali berubah menjadi senyum yang terpancar di wajahnya.
Lembaga sosial Yayasan Peduli Tuna Daksa (YPTD) merupakan divisi dari Yayasan Sadhu Vasvani Center Jakarta. Fokus yayasan itu membantu para penyandang tuna daksa khususnya bagi yang kurang mampu. Nantinya mereka dengan mudah bisa mendapatkan bantuan kaki palsu (prostesa) dan tangan palsu secara gratis.
ADVERTISEMENT
"Kehilangan anggota tubuh bukanlah pilihan mereka, tetapi membantu adalah tujuan kita". - Yayasan Peduli Tuna Daksa.