Harapan Irfan saat Ditelepon dari HP Sang Ibunda Korban Zahro

3 Januari 2017 16:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Irfan dan saudarinya memastikan barang ibunya. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Irfan dan saudarinya memastikan barang ibunya. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
Insiden terbakarnya KM Zahro Express masih menyisakan duka mendalam bagi Irfan Hadisiswanto (46). Sang ibunda, Oti Sugiarti (69), yang ikut dalam perjalanan tersebut hingga saat ini masih belum diketahui keberadaannya.
ADVERTISEMENT
Ditemui kumparan di posko penanggulangan korban KM Zahro Express di Pelabuhan Kaliadem, Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa (3/1), Irfan bercerita saat itu ada 7 orang anggota keluarganya yang ingin menikmati libur tahun baru ke Pulau Tidung. Mereka adalah ibu dan ayah Irfan, kakak perempuannya bersama suami dan 3 orang anak mereka. Irfan tidak ikut dalam piknik keluarga itu.
Barang bawaan korban KM Zahro. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Barang bawaan korban KM Zahro. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
"Bapak dan ibu saya ikut ke sana, kakak saya sama suaminya juga ikut. Mereka bawa 3 anak untuk berlibur, " tutur Irfan.
Sebelum kejadian, keluarga ini masih mengirimkan foto-foto mereka saat berada di kapal. Irfan mengaku terakhir bertemu dengan kakak dan keponakannya itu 29 Desember 2016 di Bandung.
"Kakak saya masih kirim foto kebersamaan mereka pas di kapal, setelah itu sudah enggak lagi. Saya sendiri terakhir kali bertemu dengan mereka pas Jumat kemarin di Bandung," kata Irfan sambil menahan tangis.
ADVERTISEMENT
Suasana di Pelabuhan Muara Angke. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Pelabuhan Muara Angke. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
Irfan kaget bukan kepalang ketika mendapat kabar kapal ditumpangi keluarganya terbakar, tak lama setelah berlayar dari Pelabuhan Kaliadem. Kekhawatirannya berubah menjadi duka ketika mendapati sang ayah, Masduki (76), meninggal dunia dalam kejadian itu. Sementara kakak serta seluruh anggota keluarganya selamat, dan tengah menjalani perawatan intensif di RS Pusat Pertamina. Sedang ibunya termasuk 1 dari 17 korban hilang.
Hari ini Irfan sengaja datang ke posko karena mendapat kabar dari anggota TNI AL yang menelepon dia menggunakan HP milik sang ibu. Secercah harapan muncul, karena mengira ibunda tercinta masih hidup.
"Ternyata anggota TNI berhasil menemukan dompet, HP dan kartu identitas milik ibu saya. Sebenarnya saya sudah pasrah, soalnya kalau kata keluarga saya yang selamat, hanya tinggal ibu saya saja yang tidak meloncat saat terjadi kebakaran. Saya mengira pasti ibu saya ikut terbakar," kata Irfan pelan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Irfan tidak patah semangat. Dia minta doa kepada semua pihak agar sang ibu ditemukan dalam kondisi selamat.