Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Harapan Ulama ke Jokowi: Kedamaian yang Kekal
4 April 2017 17:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Hari ini Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan para ulama se-Indonesia. Silaturahmi itu digelar di Istana Merdeka, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Beberapa perwakilan ulama yang hadir adalah dari Nahdhatul Ulama, Pesantren Tebu Ireng Jawa Timur, pesantren asal Banten dan perwakilan dari beberapa daerah lainnya. Pertemuan hari ini juga dihadiri oleh Menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengungkapkan rasa terima kasihnya pada para ulama. Presiden menekankan, para ulama tersebut telah berperan dalam menjaga perdamaian nasional.

"Intinya adalah Presiden menyampaikan apresiasi terima kasih yang tidak terhingga atas kiprah, sumbangsih, kontribusi para ulama selama ini dalam ikut menjaga dan memelihara kehidupan keagamaan di Indonesia," kata Menag Lukman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/4).
"Termasuk juga pemahaman keagamaan masyarakat Indonesia sehingga tetap bisa terjaga kedamaian kerukunan antar umat beragama. Jadi apresiasi inilah yang ditegaskan oleh Presiden dalam silaturahim ini," lanjutnya.
ADVERTISEMENT

Ditambahkan Lukman, sebenarnya Jokowi juga ingin mengetahui dan mendengar secara langsung harapan mereka kepada pemerintahannya. Lebih khusus lagi yang berkaitan dengan umat.
"Dan yang kedua Bapak Presiden mengundang para ulama dalam rangka ingin mendengarkan langsung apa saja yang menjadi katakanlah harapan-harapan, keinginan-keinginan, aspirasi yang berkembang terkait dengan kehidupan keumatan selama ini," tutur Lukman.
Sementara itu perwakilan ulama dari Pondok Pesantren Darurohman Jakarta, Syukron Makmun, memohon agar Presiden tak menyelesaikan persoalan bangsa melalui politik. Karena menurutnya, penyelesaian dengan politik itu bisa timbul dan tenggelam.
"Tapi suatu saat bisa timbul karena penyelesaiannya bersifat sanksi politik karena itu kami menginginkan kepada Bapak Presiden, segala persoalan bangsa ini diselesaikan dengan yang hak, dengan seadil-adilnya. Alhamdullilah tanggapan beliau baik," ungkap Syukron Makmun.
ADVERTISEMENT
Selain itu, para ulama seperti dituturkan Syukron, menginginkan kedamaian yang kekal. Maka dari itu diharapkan Presiden dapat melakukan pertemuan antartokoh berkelanjutan.
"Juga kami sampaikan dan dalam negara yang pluralistik kami ingin kedamaian yang kekal, kedamaian yang sebenarnya bukan yang sifatnya abu-abu," tutup Syukron Makmun.
