Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
ADVERTISEMENT
![Penjual sambal (Foto: Prasetia Fauzani/Antara)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1486539148/j0j22utkg4hxkltawjs3.jpg)
Pedagang bumbu masakan mengemas sambal ke dalam kantung plastik di pasar Setonobetek, Kota Kediri, Jawa Timur. Pedagang terpaksa menaikkan harga berbagai jenis sambal hingga 50 persen dari harga normal guna menyiasati tingginya bahan baku berupa cabai yang harganya kembali merangkak naik.
ADVERTISEMENT
Tak cuma di Kediri, kenaikan harga cabai juga terasa di Rangkasbitung, Lebak, Banten. Antara pada Rabu (8/2) melaporkan, komoditas cabai rawit merah di Pasar Tradisional Rangkasbitung kembali menembus Rp 120.000, padahal sehari sebelumnya pada posisi harga Rp 95.000/kg.
Kenaikan harga komoditas cabai itu akibat pasokan relatif terbatas, sedangkan permintaan cenderung meningkat. Harga cabai mengalami fluktuatif sehubungan curah hujan cenderung meningkat selama dua bulan terakhir.
Biasanya, curah hujan tinggi membuat tanaman cabai mudah terserang hama sehingga petani tidak bisa menghasilkan panen maksimal. Bayak petani yang kemudian memanen lebih awal karena khawatir cabai membusuk. Bahkan, ada juga petani yang memusnahkan tanaman cabainya karena serangan hama tersebut.