Hari Anak Nasional: UU Kekerasan dan Eksploitasi Anak Harus Disosialisasikan

23 Juli 2024 9:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kekerasan pada anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekerasan pada anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Para anak yang tergabung dalam Forum Anak Nasional mengucapkan seruan yang dinamakan 'Suara Anak Nasional'. Dalam salah satu poinnya, para anak meminta agar UU tentang Kekerasan dan Eksploitasi Anak terus disosialisasikan.
ADVERTISEMENT
"Saat ini sebagian anak-anak Indonesia masih mengalami kekerasan dan eksploitasi yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental, sehingga menimbulkan berbagai permasalahan baik dalam bidang pendidikan maupun sosial," kata para anak di Peringatan Hari Anak Nasional 2024 di Istora Papua Bangkit, Jayapura, Selasa (23/7).
"Oleh karena itu, kami meminta agar Undang-undang terkait Kekerasan dan Eksploitasi Anak agar terus disosialisasikan dan diimplementasikan guna menekan angka permasalahan tersebut," lanjut para anak.
Isu lain yang disorot adalah pernikahan usia anak. Para anak mengatakan, hal ini berdampak pada berbagai kondisi sosial seperti anak putus sekolah, penelantaran pada anak, dan stunting.
"Maka dari itu, kami memohon kepada pemerintah dan masyarakat untuk dapat melakukan pencegahan dari tingkatan paling bawah dengan membentuk satgas pencegahan perkawinan usia anak," ujar mereka.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, para anak mengungkapkan akses dan fasilitas pendidikan masih terbatas di beberapa daerah. Ini menyebabkan anak tidak memiliki kesempatan yang sama dalam menempuh pendidikan.
"Untuk itu, kami memohon kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk memperkuat regulasi dan kebijakan pada sistem pendidikan di Indonesia terkait peningkatan kualitas pendidik dan tenaga pendidikan, pengembangan kurikulum yang adiktif, serta pemerataan fasilitas pendidikan yang ramah anak secara menyeluruh terkhusus wilayah 3T," pungkas mereka.
Peringatan Hari Anak Nasional 2024 dihadiri Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana Jokowi bersama Wury Ma'ruf Amin, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).