Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Hari Darmawan dan Bisnisnya di Taman Wisata Matahari Cisarua Bogor
10 Maret 2018 16:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Pendiri ritel terkemuka Matahari Department Store, Hari Darmawan, meninggal dunia. Jenazahnya ditemukan di aliran Sungai Ciliwung pada Sabtu (10/3) pagi.
ADVERTISEMENT
Semasa hidupnya, Hari dikenal sebagai pengusaha nasional yang sukses. Ia adalah pendiri ritel Matahari Department Store. Lewat tangan dinginnya, Matahari menjelma menjadi salah satu ritel terbesar di Indonesia. Cabangnya berada di hampir seluruh kota-kota besar di Indonesia.
Namun, ketika Indonesia diterpa krisis moneter pada 1997, bisnisnya bangkrut dan terpaksa dijual ke Lippo Group.
Setelah tidak lagi menjadi pemimlik Matahari Department Store, Darmawan memulai kembali bisnisnya. Salah satunya dengan mendirikan objek wisata yang ia beri nama Taman Wisata Matahari (TWM).

Dikutip dari situs tamanwisatamatahari.id, langkahnya mendirikan TWM tidak lepas dari transformasi laki-laki kelahiran Makassar, 27 Mei 1940 ini. Setelah berkarier di dunia bisnis sejak tahun 1960, Darmawan menyebut dirinya bukan lagi seorang "business entrepreneur" melainkan "social entrepreneur". Sebagai orang yang beragama, ia percaya bahwa tak akan jatuh miskin dengan memberi (sedekah).
ADVERTISEMENT
Darmawan teringat pada film berjudul ‘’The Diary of Anne Frank’’ yang mengisahkan kehidupan gadis Belanda di zaman pendudukan Jerman pada masa perang dunia II. Gadis yang berumur 14 tahun menulis dalam buku hariannya sebuah kalimat yang kemudian menjadi sangat terkenal yakni ‘’People will not become poor by giving’’. Hal inilah yang menjadi salah satu inspirasinya membangun TMW.

TWM dibangun pada tahun 2007 di atas lahan seluas 16,5 hektar. Tujuannya adalah menyediakan sarana rekreasi dan hiburan bagi masyarakat luas, termasuk masyarakat menengah ke bawah.
Darmawan merasa sudah cukup untuk berbisnis ritel yang sudah ia jalani selama puluhan tahun. Ia merasa sudah saatnya untuk membangun dan mengembangkan tempat wisata yang harganya terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah berbagi bahagia dan rezeki.
ADVERTISEMENT
Darmawan mengaku, dirinya tidak mengalami kesulitan dalam menekuni bisnis barunya ini. Menurutnya, tekad kuat, kemauan untuk bertanya, usaha keras, serta fleksibel menjadi kunci dalam berbisnis.

Dalam proses pembangunan TWM, Darmawan juga melibatkan penduduk dan masyarakat sekitar. Alasannya, menurut Darmawan, sekonomi masyarakat sekitar juga ikut terangkat dengan adanya proyek pembangunan TWM.
TWM yang ia dirikan mengusung konsep Recreation and Education park sehingga tidak hanya menjadi tempat wisata namun juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat. TWM pun terus berkembang.
Berkat kegigihan Darmawan, dalam kurun waktu singkat, TWM telah berkembang menjadi destinasi favorit di Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Luasnya pun telah berlipat menjadi 40 hektare. Fasilitas yang disediakan juga terbilang lengkap mulai dari villa, hotel, hingga beragam wahana permainan.
ADVERTISEMENT