Hari ke-4 Tanggul di Pelabuhan Tanjung Emas Jebol: Petugas Masih Berupaya Tambal

26 Mei 2022 10:22 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses penambalan tanggul jebol di kawasan industri Lamicitra Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Proses penambalan tanggul jebol di kawasan industri Lamicitra Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Petugas gabungan masih berupaya menambal tanggul jebol di Kawasan Industri Lamicitra Pelabuhan Tanjung Emas Semarang di hari keempat usai insiden ini terjadi pada Senin (25/5). Mereka 'bertarung' dengan pasang surut air laut.
ADVERTISEMENT
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, mengatakan, personel TNI-Polri masih terus berjibaku memperbaiki tanggul. Dirinya bahkan turun langsung mendorong perahu karet yang membawa karung pasir.
"Pagi ini kita menuju lokasi jebolnya tanggul oleh personel TNI-Polri untuk bawa material perbaikan tanggul," ujar Irwan dalam video yang diterima kumparan, Kamis (26/5).
Foto udara polisi bersama warga dan relawan bergotong royong menutup tembok kawasan industri atau tanggul yang jebol di kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, Rabu (25/5/2022). Foto: Aji Styawan/ANTARA FOTO
Ia berharap upaya penambalan tanggul dapat segera diselesaikan agar banjir yang masuk ke pelabuhan bisa segera diatasi.
"Semoga ini bisa menangani persoalan masuknya air ke Pelabuhan secepatnya. Untuk cara (penambalan tanggul) ada dua yaitu melalui jalur Pelabuhan dan melalui Tambaklorok dengan perahu nelayan," jelas dia.
Proses penambalan tanggul jebol di kawasan industri Lamicitra Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Foto: Dok. Istimewa
Sementara itu, General Manager Pelabuhan Tanjung Emas, Hardianto menambahkan, penambalan tanggul harus dikebut agar banjir bisa segera surut.
ADVERTISEMENT
"Langkah cepat harus kita lakukan agar dampak dari banjir rob ini tidak meluas salah satunya adalah dengan memperbaiki tanggul yang jebol, kami berpacu dengan waktu untuk menanggulangi masalah ini," kata Hardianto.