Hari Ozon Sedunia 2021: Peran Rantai Pendingin di Masa Pandemi

17 September 2021 12:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri LHK Siti Nurbaya saat peringatan Hari Ozon Sedunia 2021. Foto: Dok. KLHK
zoom-in-whitePerbesar
Menteri LHK Siti Nurbaya saat peringatan Hari Ozon Sedunia 2021. Foto: Dok. KLHK
ADVERTISEMENT
Hari Ozon Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 16 September. Tahun ini, Hari Ozon Sedunia diperingati pada Kamis (16/9), dengan tema resmi dari United Nations Environment Programme (UNEP) yaitu “Keeping Us, Our Food and Vaccines Cool”.
ADVERTISEMENT
Sekjen PBB Antonio Guterres dalam pernyataan resmi untuk Peringatan Hari Ozon Sedunia 2021 menyampaikan Protokol Montreal telah mengalami perkembangan yang signifikan dengan adanya Amendemen Kigali tentang Penurunan Konsumsi Hydrofluorocarbon (HFC).
Tak hanya melindungi lapisan ozon, tetapi juga mencegah dampak perubahan iklim yang semakin nyata.
Penerapan Amendemen Kigali secara global diharapkan dapat mencegah kenaikan temperatur bumi sebesar 0,4 derajat Celsius pada akhir 2100. Selain itu, Amendemen Kigali juga dapat membantu menjaga ketahanan pangan (food security) dan mencegah kehilangan bahan pangan (food loss), terutama di negara berkembang.
Ilustrasi lapisan ozon. Foto: Shutter Stock
Perkembangan pendingin juga telah membantu dunia dalam menangani pandemi COVID-19, yaitu dengan memastikan vaksin dapat terdistribusi ke seluruh penjuru dunia dalam kondisi aman dan terjaga kualitasnya.
ADVERTISEMENT
Menteri LHK Siti Nurbaya dalam sambutannya, menyampaikan beragamnya jenis vaksin, terutama vaksin COVID-19, membutuhkan dukungan rantai pendingin untuk memastikan keamanan dan kualitas vaksin terjaga selama proses produksi, distribusi, hingga saat pelaksanaan vaksinasi.
Masing-masing jenis vaksin memiliki pengaturan temperatur yang berbeda-beda. Sehingga dibutuhkan jenis peralatan refrigerasi dan bahan pendingin yang sesuai untuk mencapai temperatur yang dibutuhkan serta sesuai dengan ketentuan Protokol Montreal.
Protokol Montreal sebagai payung pengendalian konsumsi BPO dan HFC di tingkat global telah banyak berperan dalam perkembangan bahan pendingin untuk keperluan refrigerasi pada sektor manufaktur maupun pemeliharaan (servicing).
Petugas menurunkan vaksin COVID-19 Sinovac dari truk untuk ditempatkan di ruang pendingin di UPTD Instalasi Farmasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/1/2021). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
Dengan menurunkan konsumsi HFC, meningkatkan efisiensi energi, dan menciptakan teknologi yang ramah ozon dan ramah iklim diharapkan dapat menyediakan akses yang berkelanjutan bagi pemenuhan kebutuhan pendinginan untuk seluruh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Rantai pendingin saat ini menjadi kebutuhan yang vital terutama untuk memastikan produksi hasil pangan tidak mengalami penyusutan atau terbuang sia-sia, mulai dari saat produksi sampai didistribusikan ke konsumen. Keuntungan lain dari perkembangan rantai pendingin yaitu pada penyimpanan obat dan vaksin.
“Mari kita jadikan peringatan Hari Ozon tahun 2021 ini sebagai momentum bagi seluruh masyarakat untuk berkontribusi dalam menekan penyebaran virus COVID-19, memulihkan lapisan ozon dan mencegah pemanasan global,” ujar Siti dalam siaran pers KLHK, Jumat (17/9).
Perkembangan pendingin juga menuntut tersedianya teknisi yang kompeten untuk menangani berbagai jenis bahan pendingin dan sistem refrigerasi untuk berbagai kebutuhan.
Petugas melakukan bongkar muat vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di gudang vaksin (cold room) milik Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan di Palembang. Foto: Nova Wahyudi/Antara Foto
Untuk mendukung hal tersebut, KLHK telah menerbitkan Peraturan Menteri LHK Nomor 73 Tahun 2019 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Sertifikasi Kompetensi Kerja Bagi Teknisi Refrigerasi dan Teknisi Tata Udara yang akan mewajibkan sertifikasi teknisi mulai 18 Oktober 2021.
ADVERTISEMENT
Selain kewajiban sertifikasi, KLHK juga akan memberikan bantuan peralatan servis bagi bengkel sebanyak 49 set peralatan servis pada tahun ini.
Dalam peringatan Hari Ozon Sedunia kali ini, Direktur Jenderal PPI Laksmi Dhewanthi, secara simbolis menyerahkan 12 set peralatan servis kepada 4 bengkel di wilayah Jabodetabek, 3 bengkel di wilayah Sumatera, 2 bengkel di wilayah Kalimantan, dan 3 bengkel di wilayah Sulawesi.
“Oleh karena itu, penting bagi semua pihak terkait untuk saling bekerja sama agar dapat mendukung penyediaan rantai pendingin yang baik bagi penyimpanan serta distribusi pangan dan juga menjamin kualitas vaksin di tingkat nasional,” kata Laksmi dalam kesempatan yang sama.
Dengan Peringatan Hari Ozon 2021 ini diharapkan menjadi momentum seluruh masyarakat untuk berkontribusi dalam menekan penyebaran COVID-19, dengan tetap berupaya memulihkan lapisan ozon dan mencegah pemanasan global.
ADVERTISEMENT