news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Hari Terakhir Menhan Jepang, Protokol Hadapi UFO Dirilis

16 September 2020 10:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhan Jepang Kono Taro melakukan video conference dengan Menhan RI Prabowo Subianto. Foto: Twitter/@konotaromp
zoom-in-whitePerbesar
Menhan Jepang Kono Taro melakukan video conference dengan Menhan RI Prabowo Subianto. Foto: Twitter/@konotaromp
ADVERTISEMENT
Menhan Jepang Taro Kono memposting foto dirinya di Twitter dengan kalimat pendek: Hari terakhir di Kementerian Pertahanan.
ADVERTISEMENT
Di akun lainnya dia menulis “foto kenang-kenangan”.
Cuitan itu diunggah pada Rabu (16/9) pagi dan langsung mendapatkan respons dari pengikutnya.
Taro Kono memang menteri yang populer di media sosial. Pengikutnya di akun Twitter edisi Jepang mencapai 1,7 juta, sedang di versi Inggris hampir 25 ribu. Belum versi Instagram dan lainnya.
Taro Kono adalah Menhan di era PM Shinzo Abe. Dengan mundurnya Abe karena sakit radang usus dan terpilihnya Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga sebagai PM baru Jepang, maka Kono — yang pernah jadi menlu dan masuk daftar calon kuat pengganti Abe — pun harus lengser dari posisinya.
Meski demikian, dikabarkan Suga masih akan melibatkan Kono di kabinet di bagian reformasi administrasi.
ADVERTISEMENT
Sebelum lengser sebagai Menhan, masih ada kegiatan yang Kono lakukan. Salah satunya adalah merilis protokol untuk menghadapi unidentified flying object alias UFO bagi Self-Defense Force (SDF) atau Pasukan Bela Diri Jepang.
“Protokol untuk UFO? Itulah tepatnya yang diperintahkan Menteri Pertahanan Taro Kono kepada Pasukan Bela Diri hari Senin (14/9) ketika dia mengeluarkan perintah tetap untuk menangani benda-benda udara tak dikenal yang dapat menimbulkan ancaman bagi keamanan Jepang,” tulis The Japan Times.
Dalam sebuah pernyataan, Kono memerintahkan anggota SDF untuk merekam dan memotret benda-benda yang mereka temui atau yang memasuki wilayah udara Jepang dan mengambil langkah-langkah untuk "analisis yang diperlukan" dari penampakan tersebut, termasuk informasi yang diberikan secara terpisah oleh publik.
Penampakan UFO yang berhasil diabadikan angkatan laut AS. Foto: Department of Defense
Perintah ini muncul tak lama setelah Departemen Pertahanan AS membentuk Satuan Tugas Fenomena Udara Tak Teridentifikasi bulan lalu untuk "meningkatkan pemahaman dan mendapatkan wawasan tentang sifat dan asal-usul” benda-benda dan fenomena lainnya.
ADVERTISEMENT
Pentagon juga merilis video pada bulan April yang diambil pada tahun 2004 dan 2015, termasuk video yang menunjukkan objek terbang elips yang menunjukkan tingkat kecepatan dan kemampuan manuver yang tak terlihat.
Setelah video tersebut dirilis, Kono menyatakan bahwa dia tidak percaya pada UFO.
Namun, kini Kono merilis protokol tentang UFO yang di dalamnya mengatur bagaimana jika anggota SDF menghadapi pesawat yang tidak konvensional, termasuk teknologi drone yang terus berkembang, yang dapat menimbulkan ancaman keamanan nasional.
Protokol menghadapi UFO ini tentunya merupakan langkah maju setelah kabinet Jepang dalam jawabannya pada parlemen pada tahun 2018 menyatakan “belum mempertimbangkan secara spesifik apa yang akan dilakukan jika UFO terlihat terbang menuju Jepang”.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan saat kunjungan kerja ke Jepang. Foto: Dok. Kementerian Pertahanan