Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Hari Terakhir Tugas Presiden Wanita Pertama Singapura Halimah Yacob
14 September 2023 12:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Enam tahun usai mencetak sejarah sebagai presiden wanita pertama di Singapura, Halimah Yacob resmi mengakhiri masa jabatannya pada Rabu (13/9).
ADVERTISEMENT
Posisi Halimah nantinya digantikan oleh eks wakil perdana menteri Tharman Shanmugaratnam, yang bakal dilantik pada Kamis (14/9) usai berhasil unggul dengan perolehan 70,41 persen suara di pemilu 1 September lalu.
Dikutip dari The Straits Times, resepsi perpisahan Halimah digelar di Istana Kepresidenan dan dihadiri oleh PM Lee Hsien Loon beserta pejabat tinggi Singapura lainnya.
Dalam pidatonya, Lee mengenang kembali momen ketika Halimah terpilih sebagai presiden pada 2017 dan seluruh pencapaiannya dalam menyatukan rakyat Singapura yang hegemonis.
Lee mengatakan, selama kepemimpinannya Halimah telah berupaya memperluas kesempatan bagi seluruh rakyat untuk menciptakan Singapura yang lebih bersatu dan inklusif — ketika setiap individu memiliki peran dan kesempatan masing-masing.
"Melalui kepemimpinan dan hati Anda untuk rakyat, Anda telah memenuhi janji Anda," ujar Lee saat berbicara di hadapan Halimah.
Lee memandang Halimah sebagai sosok pemimpin yang rendah hati, merakyat, dan memiliki hati hangat untuk rakyat.
ADVERTISEMENT
"Kemampuan Anda untuk berempati dan beresonansi dengan warga Singapura dari semua lapisan masyarakat telah membawa bangsa kita lebih dekat, dan mengingatkan kita bahwa kita semua memiliki peran untuk membuat Singapura menjadi rumah yang lebih baik," tambahnya.
Dalam pidatonya setelah Lee, Halimah menekankan peran krusial yang dimiliki presiden untuk menyatukan masyarakat. "Dalam kapasitas ini, saya fokus untuk menciptakan masyarakat yang lebih peduli, penuh kasih, dan adil," tutur Halimah.
Lahir di keluarga biasa, wanita berusia 69 tahun itu memiliki gaya kepemimpinan yang menjangkau kelompok orang-orang yang tidak mampu.
Contohnya, seperti meluncurkan program keterampilan untuk keluarga berpenghasilan rendah dan perhatian lebih kepada mereka yang berprofesi sebagai pengasuh. Halimah juga telah menyoroti upaya membangun kerukunan antaretnis dan antaragama.
Kepala pelayan di Istana Kepresidenan, Zaidi Hashim, mengenang rasa kagumnya kepada Halimah di hari pertama dia menjabat sebagai presiden.
ADVERTISEMENT
"Ibu Presiden memperlakukan semua orang dengan rasa hormat, martabat, dan kasih sayang yang sama — entah mereka pejabat asing atau stafnya," ujar Hashim.
"Sungguh pahit untuk mengucapkan selamat tinggal kepadanya pada hari terakhirnya menjabat," sambung dia.
Namun, kini Halimah — yang telah menjadi sosok inspiratif bagi anak perempuan dan perempuan-perempuan di Singapura, harus berpisah dari jabatannya.
"Saya berharap yang terbaik untuk Bapak Tharman Shanmugaratnam dalam menjalankan tugasnya," ujar Halimah.