Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Hari Ujian Masuk Universitas di Korsel: Ortu Doa Massal, Penerbangan Dihentikan
14 November 2024 16:20 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Di Korea Selatan , hari pelaksanaan Ujian Kemampuan Skolastik Perguruan Tinggi (CSAT)—dikenal dengan Suneung—selalu disambut dengan persiapan yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Kamis (14/11), sekitar 522.670 siswa menghadapi ujian "penentu" masa depan pendidikan mereka. Yang menarik, setiap tahunnya aktivitas negara pun turut menyesuaikan hari tersebut.
Selama ujian berlangsung, pemerintah Korea Selatan menghentikan sementara penerbangan, menunda jam kerja, hingga mengerahkan polisi untuk memastikan kelancaran perjalanan para peserta menuju lokasi ujian.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel melarang pesawat lepas landas dan mendarat selama sesi mendengarkan bahasa Inggris. Lebih dari 156 penerbangan dijadwalkan ulang karena ujian tersebut.
Sementara itu, kereta dan bus juga diminta beroperasi lebih awal agar siswa tiba tepat waktu di tempat ujian. Bahkan, serikat pengemudi bus dan taksi sepakat untuk tidak membunyikan klakson selama jam ujian.
Tak hanya itu, aktivitas bisnis di negara tersebut pun ikut diubah.
ADVERTISEMENT
Kantor-kantor dan bank buka lebih lambat, sementara proyek konstruksi di sekitar lokasi ujian dihentikan sementara untuk mengurangi kebisingan.
“Kami ingin memastikan para siswa fokus sepenuhnya tanpa gangguan,” ujar seorang pejabat Kementerian Pendidikan Korsel kepada AFP.
Peserta wajib tiba di lokasi sebelum pukul 08:10 pagi, dan ujian akan berlangsung dari pukul 08:40 pagi hingga 05:45 sore.
Doa Massal dan Dukungan Orang Tua
Tak hanya persiapan fisik, momen Suneung ini juga menyentuh aspek spiritual.
Di seluruh negeri, para orang tua menggelar doa bersama di gereja, kuil Buddha, dan bahkan di rumah.
Di sebuah gereja di distrik Gangnam, Seoul, ratusan orang tua mengikuti sesi doa maraton sembilan jam untuk memohon ketenangan dan ketajaman pikiran bagi anak-anak mereka.
ADVERTISEMENT
Doa bahkan dirancang spesifik mengikuti tahap ujian, mulai dari bahasa Korea hingga matematika.
“Saya tak bisa tidur tadi malam, namun doa bersama membuat saya lebih tenang,” ungkap salah satu orang tua bernama Kang Soo-jung, seperti dikutip dari AFP.
Di kuil Buddha Bongeunsa, biksu Wonmyung menggelar ritual khusus. Orang tua membungkuk sebanyak 108 kali di depan altar—ritual yang dipercaya membawa harapan mereka menjadi nyata.
Bagi yang tak bisa hadir langsung, beberapa gereja dan kuil menyiarkan doa melalui YouTube, lengkap dengan nyanyian rohani dan doa khusus untuk para siswa.
Pesan dari Presiden Yoon Suk-yeol
Presiden Yoon Suk-yeol turut memberikan dukungan melalui pesan khusus kepada para siswa.
“Tetap tenang, percaya pada diri sendiri, dan tunjukkan semua yang telah Anda pelajari. Kami mendukung Anda di seluruh negeri,” tulisnya di Facebook, seperti diberitakan Korea Joongang daily.
Bagi masyarakat Korea Selatan, ujian Suneung bukan sekadar tes biasa.
ADVERTISEMENT
Ujian ini dianggap sebagai batu loncatan yang akan menentukan kelas sosial, keamanan ekonomi, dan, bagi sebagian besar keluarga, dipercaya sebagai jalan menuju masa depan yang lebih baik.