Harita Nickel Tumbuh Konsisten dengan Komitmen Keberlanjutan yang Kuat

31 Oktober 2025 18:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Harita Nickel Tumbuh Konsisten dengan Komitmen Keberlanjutan yang Kuat
Harita Nickel memperkuat komitmennya terhadap praktik pertambangan yang bertanggung jawab sekaligus mencatat kinerja yang stabil dan positif hingga Kuartal III 2025.
kumparanNEWS
Gambar aerial area pertambangan dan pemrosesan nikel milik Harita Nickel di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Foto: Dok. Harita Nickel
zoom-in-whitePerbesar
Gambar aerial area pertambangan dan pemrosesan nikel milik Harita Nickel di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Foto: Dok. Harita Nickel
ADVERTISEMENT
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, perusahaan pertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan, memperkuat komitmennya terhadap praktik pertambangan yang bertanggung jawab sekaligus mencatat kinerja yang stabil dan positif hingga Kuartal III 2025.
ADVERTISEMENT
Pencapaian tersebut selaras dengan upaya berkelanjutan Harita Nickel dalam menciptakan nilai ekonomi yang tumbuh sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Harita Nickel kini menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang menjalani audit penuh Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA), standar global paling komprehensif dalam penilaian keberlanjutan di sektor pertambangan.
Saat ini, audit IRMA Harita Nickel berada pada tahap peninjauan, dan mencakup lebih dari 30.000 pekerja serta kontraktor di seluruh rantai operasional perusahaan, menjadikannya audit IRMA dengan cakupan tenaga kerja terbesar di dunia.
“Kombinasi antara kemajuan dalam penerapan standar keberlanjutan global dan kinerja finansial yang solid mencerminkan upaya konsisten perusahaan untuk menumbuhkan nilai ekonomi sekaligus menjaga keseimbangan sosial dan lingkungan,” ujar Lukito Gozali selaku Head of Investor Relations Harita Nickel.
ADVERTISEMENT
“Partisipasi dalam audit IRMA menjadi langkah penting untuk memastikan seluruh proses bisnis kami berjalan sejalan dengan standar global dan memberi manfaat bagi masyarakat,” tambah Lukito.

Praktik Berkelanjutan Harita Nickel

Pemasangan panel surya berkapasitas 40 MWp di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Foto: Dok. Harita Nickel
Sebagai bagian dari langkah menuju transisi energi bersih, Harita Nickel mempercepat pemasangan panel surya berkapasitas 40 MWp di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Hingga Oktober 2025, progres konstruksi mencapai 38%, dengan instalasi tersebar di atap area tempat tinggal karyawan dan di atap fasilitas produksi. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi di kawasan industri nikel.
Dalam bidang sosial, Harita Nickel telah mengoperasikan fasilitas pengelolaan sampah terpadu (TPST) di permukiman baru Desa Kawasi yang mampu mengolah sekitar 1,8 ton sampah per hari menjadi kompos dan material daur ulang.
ADVERTISEMENT
Di kawasan yang sama, perusahaan juga mengembangkan zona ekonomi baru dengan lebih dari 20 kios aktif milik masyarakat lokal dan membuka peluang usaha serta memperkuat kemandirian ekonomi warga.
Foto 2: Harita Nickel mengoperasikan fasilitas pengelolaan sampah terpadu di permukiman baru Desa Kawasi yang mengolah sekitar 1,8 ton sampah per hari menjadi kompos dan material daur ulang. Foto: Dok. Harita Nickel

Capaian Kinerja Positif

Sejalan dengan komitmen keberlanjutan tersebut, Harita Nickel mencatat kinerja operasional dan keuangan yang positif hingga Kuartal III 2025. Selama sembilan bulan pertama tahun ini, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp 22,40 triliun.
Capaian ini mencerminkan hasil dari efisiensi berkelanjutan dan optimalisasi fasilitas High Pressure Acid Leach (HPAL) serta Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang beroperasi stabil di Pulau Obi, sekaligus langkah strategis menuju penambahan kapasitas produksi melalui pembangunan smelter baru.
Saat ini, perusahaan melanjutkan pembangunan fasilitas RKEF ke-3 (KPS) dengan kapasitas produksi hingga 185.000 ton kandungan nikel dalam feronikel per tahun.
ADVERTISEMENT
Hingga Oktober 2025, progres fase kedua telah mencapai 91%, sementara fase ketiga mencapai 44%. Fasilitas ini akan memperkuat kontribusi Harita Nickel terhadap hilirisasi industri nikel nasional serta memperkuat daya saing perusahaan.
Dengan berlandaskan keseimbangan antara kinerja finansial yang solid, tata kelola yang kuat, serta kepedulian terhadap sosial dan lingkungan, Harita Nickel menegaskan perannya sebagai perusahaan yang tumbuh dengan tanggung jawab dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat serta masa depan industri nikel Indonesia.