Haru Bahagia 3 Jemaah Haji Lansia saat Pertama Melihat & Berdoa di Depan Ka'bah

28 Juni 2024 21:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah haji lansia melihat dan berdoa di depan ka'bah untuk pertama kali. Foto: Dok. MCH 2024
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji lansia melihat dan berdoa di depan ka'bah untuk pertama kali. Foto: Dok. MCH 2024
ADVERTISEMENT
Rona bahagia terpancar dari wajah tiga jemaah haji lansia saat diajak ke Masjidil Haram untuk melihat ka'bah dan berdoa di rumah Allah. Ketiganya dibawa menggunakan mobil kesehatan dengan didampingi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
PPIH memfasilitasi jemaah haji Indonesia yang belum pernah ke Masjidil Haram untuk melihat dan berdoa di depan Ka’bah. Sebab, ada sejumlah jemaah yang sejak awal kedatangan di Makkah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah atau di Rumah Sakit Arab Saudi sehingga belum pernah sekali pun melihat ka'bah. Padahal puncak haji telah usai dan jemaah dalam tahap pemulangan ke Tanah Air.
Salah satu tugas PPIH adalah untuk memastikan seluruh jemaah yang berangkat tahun ini dapat menunaikan ibadah haji, baik secara mandiri maupun melalui mekanisme safari wukuf bagi yang sakit dan non mandiri, serta badal haji bagi yang wafat atau yang sakit dengan kondisi tidak memungkinkan untuk disafariwukufkan.
“Alhamdulillah, jemaah haji Indonesia yang berangkat tahun ini sudah menunaikan rangkaian ibadah haji sesuai dengan kondisinya masing-masing. Ada yang melalui safari wukuf ada juga yang dibadalhajikan karena sebab tertentu,” kata Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji Hilman Latief di Makkah, Jumat (28/6/2024).
Jemaah haji lansia melihat dan berdoa di depan ka'bah untuk pertama kali. Foto: Dok. MCH 2024
Hilman mengatakan hari ini ada tiga jemaah lansia yang kondisinya sudah membaik. Mereka dibantu petugas pergi ke Masjidil Haram.
ADVERTISEMENT
“PPIH telah memfasilitasi tiga jemaah yang sejak tiba di Makkah dirawat di KKHI untuk ke Masjidil Haram dan berdoa di depan Ka’bah. Kita antar dengan ambulans dari KKHI lalu masuk ke Masjidil Haram diantar petugas dengan kursi roda hingga naik ke lantai dua. Dari lantai dua, mereka kita beri kesempatan untuk berdoa dengan menghadap Ka’bah,” sebut Hilman.
Jemaah diantar dari KKHI menuju Masjidil Haram oleh tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (PKP3JH) Daerah Kerja Makkah. Setibanya di Masjidil Haram, mereka dibantu oleh Petugas Sektor Khusus untuk bisa masuk ke lantai II dan memberi kesempatan kepada jemaah untuk berdoa.
“Kita masih akan terus melakukan pendataan dan mencoba memfasilitasi jemaah yang belum pernah ke Masjidil Haram untuk berdoa di depan Ka’bah. Jika masih ada yang terdata dan memungkinkan untuk kita ajak ke Masjidil Haram, akan kita fasilitasi,” ucap Hilman.
ADVERTISEMENT
Bahkan, katanya, jika secara kondisi kesehatan jemaah sudah memungkinkan untuk melakukan umrah, PPIH akan memfasilitasi, mendampingi, dan mengantar mereka menunaikan umrah sunnah.
"Semoga, ini bisa memberikan kebahagiaan tersendiri bagi mereka,” ucap Hilman.
Sebelumnya Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo, A.K, M.M mengatakan syarat istithaah kesehatan jemaah haji merupakan hal yang penting, agar saat tiba di Makkah jemaah betul-betul dalam kondisi prima untuk menjalankan ibadahnya.
"Screening untuk menentukan jemaah yang istithaah bisa berangkat itu mesti kita perketat lagi. Supaya memang yang benar-benar berangkat adalah benar-benar mereka bisa nanti mengikuti rangkaian ibadah haji secara paripurna," kata Liliek di KKHI, Senin (24/6/2024).
”Jangan sampai seperti sekarang ini masih ada jemaah kita yang ke Masjidil Haram pun belum. Lihat Ka'bah pun belum. Padahal mereka pamitnya dari rumah ke Arab Saudi (lihat Ka'bah) tapi belum sampai ke sana," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Hilman sebelumnya juga mengatakan, solusi Kemenag saat ini adalah berkoordinasi dengan tim kesehatan untuk mengecek apakah jemaah-jemaah yang belum pernah melihat Ka'bah itu bisa dibawa ke Masjidil Haram sebelum mereka dipulangkan ke Tanah Air.
"Sampai saat ini menurut tim medis sebagian tidak mungkin, apalagi diajak tawaf dan sai. Tapi kita akan melihat hal-hal yang berdasarkan masukan dan tim kesehatan kalau ada yang memungkinkan (jemaah) hanya untuk melihat ka'bah, kita juga bisa menyiapkan. Mudah-mudahan lah, jemaah bisa kembali ke Tanah Air dengan kondisi sehat," ucap Hilman.