Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Harus Ada Razia Trotoar di Jakarta, Biar Kendaraan Tak Parkir Seenaknya
16 Januari 2025 19:33 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni ikut menyoroti banyaknya trotoar di Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang berubah fungsi menjadi parkiran kendaraan.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang menjadi sorotan adalah trotoar di Jalan Wolter Monginsidi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tampak trotoar di sepanjang Jalan Wolter Monginsidi berubah menjadi tempat parkir VIP lengkap dengan petugas keamanan.
Sahroni mengatakan, Pemprov DKJ harus bersikap tegas terhadap masalah ini. Ia mendorong perlu ada razia agar fungsi trotoar jalan sebagaimana peruntukannya.
"Itu yang harus dibereskan sama Pemprov DKJ, harus dibuat razia trotoar," kata Sahroni kepada wartawan, Kamis (16/1).
Bendahara Umum NasDem ini mengatakan, masalah serupa tidak hanya terjadi di Jalan Wolter Monginsidi, tetapi di daerah lain. Oleh sebab itu, Pemprov DKJ harus segera bertindak.
"Banyak yang begituan, harus dibenerin, resto-resto di sana juga jangan seenaknya parkir," kata Sahroni.
"Itu enggak bener soalnya, wajib ditertibkan!" tegasnya.
Sorotan Kopeka
Sebelumnya Koalisi Pejalan Kaki (Kopeka) menyoroti banyak trotoar yang berubah fungsi menjadi parkiran kendaraan. Tak hanya dipenuhi oleh sepeda motor, trotoar tersebut juga jadi lokasi parkir mobil. Khususnya di depan restoran dan tempat makan.
ADVERTISEMENT
"Alkisah, sejak tahun 2021 Pak Gubernur saat itu menerbitkan Pergub Nomor 103 Tahun 2021 tentang Penataan Ruang Kawasan Kebayoran Baru. Penataan itu termasuk menata kualitas dan karakter lingkungan, karena Kebayoran Baru merupakan kawasan dengan signifikansi yang tinggi dari segi sejarah dan kualitas perencanaannya. Bahkan kawasan ini adalah kota baru pertama yang dibangun setelah kemerdekaan Republik Indonesia," demikian narasi yang ditulis.
"Jalan Wolter Mongsidi, termasuk yang mendapatkan "Koridor Aktif". Artinya, jalanan yang memiliki lebar sama dengan/lebih dari 15 meter, yang artinya juga menjadikan kawasan ini masuk dalam kawasan Teknik Pengaturan Zonasi (TPZ) orientasi transit. Dan dibangunlah trotoar yang bagus, lebar dan mewah," tulisnya.
Mereka mengkritik posko VIP Parking di beberapa restoran yang menghalangi akses pejalan kaki dan guiding block di trotoar sepanjang Jalan Wolter Monginsidi.
ADVERTISEMENT
Parkir VIP di Trotoar Langgar 5 Hal
Salah satu pendiri Koalisi Pejalan Kaki, Ahmad Safrudin, saat dihubungi kumparan mengatakan, pemanfaatan ruang publik untuk kepentingan mengokupansi ruang demi tujuan profit, berarti melanggar 5 hal:
kumparan sudah menghubungi Kadishub DKI Syafrin Liputo untuk dimintai tanggapannya. Namun, dia belum memberikan jawaban.