Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Hashim Djojohadikusumo: 2019 Prabowo Dituding Mau Dirikan Khilafah, Ini Konyol
10 Agustus 2023 15:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra sekaligus adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, memberikan pengarahan dalam acara Silaturahmi Nasional Pembekalan Materi dan Konsolidasi Relawan Prabowo secara virtual pada Kamis (10/8).
ADVERTISEMENT
Tema acara ini adalah "Menang Untuk Indonesia Raya". Selain Hashim, acara ini turut dihadiri Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, Wakil Koordinator Nasional Relawan Rumah Besar Prabowo 08 Haris Rusly Moti, pakar komunikasi publik dan politisi PSI Helmy Yahya, hingga Ketua Umum PP TIDAR Rahayu Saraswati.
Hashim sempat menyinggung bagaimana kelamnya Pemilu 2019. Kala itu, di akhir masa kampanye 2019, Prabowo dituding ingin mendirikan negara khilafah.
"Pada kampanye terakhir 2019 seolah-olah pendukung-pendukungnya termasuk saya (dituding) seolah ingin dirikan negara khilafah. Dan ini konyol. Saya, kan, Kristen, dan kayaknya banyak yang tidak tahu atau lupa," kata Hashim yang dikenal sebagai pengusaha ini.
Hashim menjelaskan, keluarga besarnya dan Prabowo sangat menjunjung tinggi toleransi. Oleh sebab itu, tudingan Prabowo mau mendirikan negara khilafah tidak berdasar.
ADVERTISEMENT
"Itu keluarga kami. Keluarga kami itu ada Protestan dari ibu, dan ada Katolik dan Muslim dari ayah kami, Pak Mitro (Sumitro Djojohadikusumo). Pak Mitro itu bisa dibilang bangsawan Jawa, keluarganya ada yang Muslim dan Katolik," jelas Hashim.
Lebih jauh, Hashim mengatakan Prabowo merupakan pembela dan penegak Pancasila. Hal itu sudah dibuktikan selama karier Prabowo di militer dan sipil.