Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Hashim Sempat Curiga Budiman Dukung Prabowo: Trauma Hoaks Ratna Sarumpaet
10 Agustus 2023 16:18 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, sempat menyinggung dukungan yang diberikan oleh politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko, kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Budiman telah bertemu dengan Prabowo pada (18/7). Budiman secara pribadi mendukung Prabowo Subianto menjadi pemimpin masa depan.
Menurut Budiman, Indonesia butuh sosok pemimpin nasionalis yang dapat menghadapi tantangan bangsa.
Meski begitu, Hashim mengatakan dirinya sempat ragu dengan dukungan yang diberikan Budiman. Ia menyinggung kasus hoaks yang dilakukan Ratna Sarumpaet pada 2019.
"Saya sudah ketemu beberapa kali dengan Pak Budiman Sudjatmiko, saya kira semua orang kenal dia. Datang ketemu saya beberapa waktu lalu. Saya bawa ke Pak Prabowo, karena saya dengar Pak Budiman mau dukung Pak Prabowo," kata Hashim saat memberikan pengarahan dalam acara Silaturahmi Nasional Pembekalan Materi dan Konsolidasi Relawan Prabowo secara virtual pada Kamis (10/8).
"Pak Prabowo sampai sekarang menyesal," tegas Hashim yang merupakan adik kandung Prabowo ini.
Kasus Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet membuat geger publik pada Oktober 2018, menjelang Pemilu 2019. Kala itu, ia mengaku menjadi korban pengeroyokan di Bandung, Jawa Barat. Untuk menguatkan ceritanya, Ratna mengirimkan foto muka lebam kepada beberapa kerabatnya, di antaranya Rocky Gerung dan Said Iqbal.
ADVERTISEMENT
Kepada Rocky Gerung, Ratna menyatakan "hei Rocky negeri ini semakin gila, need you badly" dan "mungkin aku tidak harus ngotot buat perbaiki bangsa yang sudah terlanjur rusak. It's painful".
Sementara saat bertemu Said Iqbal, Ratna berujar "kakak dianiaya" dan menunjukkan foto wajah lebamnya. Bahkan, Prabowo sempat menjeguk Ratna pada 2 Oktober 2018.
Semua yang dinyatakan Ratna akhirnya dinyatakan hoaks. Ternyata dia tak dianiaya, tapi menjalani operasi kecantikan. Karena dia takut dimarahi keluarga karena operasi kecantikan itu, Ratna memilih berbohong.
Ratna kemudian ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan. Kasusnya bergulir hingga persidangan.
Ratna divonis 2 tahun penjara potong masa tahanan oleh hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 11 Juli 2019 karena menyebarkan hoaks yang mengakibatkan keonaran seperti diatur dalam Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Hukum Pidana. Putusan ini dikuatkan oleh hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Ratna sempat dibui, namun ia bebas bersyarat dari Rutan Wanita Pondok Bambu pada 26 Desember 2019.
Hashim Takut Ada Jebakan Lagi
Kasus Ratna ini sepertinya membuat Hashim trauma. Dia khawatir dukungan Budiman yang kader PDIP itu adalah jebakan. Namun, kekhawatirannya luluh setelah ada komunikasi.
"Dua jam kami diskusi dan saya curiga, apa betul ini Budiman yang dari dulu berseberangan dengan Pak Prabowo mau mendukung? Dua jam saya diskusi sama beliau, dan setelah diskusi, ini orang-orang sungguh, ikhlas. Oke, saya akan bawa ke Pak Prabowo," jelas Hashim.
"Dan saya kira semua sudah tahu hasilnya apa, Pak Budiman ini yang saya nilai idealis, orang yang tidak bisa disogok, dibeli, tapi sungguh-sungguh mau ketemu dan karena dia sungguh-sungguh percaya, menurut dia saat ini dengan masa depan yang rentan, rawan untuk bangsa Indonesia, dia berkesimpulan Prabowo adalah capres yang tepat dibanding yang lain-lain," tutup Hashim.
ADVERTISEMENT
Tema diskusi ini adalah "Menang Untuk Indonesia Raya". Selain Hashim, acara ini turut dihadiri Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, Wakil Koordinator Nasional Relawan Rumah Besar Prabowo 08 Haris Rusly Moti, pakar komunikasi publik dan politisi PSI Helmy Yahya, hingga Ketua Umum PP TIDAR Rahayu Saraswati yang merupakan anak Hashim.
Live Update