Hasil Exit Poll: Netanyahu Unggul Sementara di Pemilu Israel

2 November 2022 7:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Ammar Awad/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Ammar Awad/REUTERS
ADVERTISEMENT
Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu unggul sementara dalam pemilihan umum melalui perhitungan exit poll. Hasil voting menunjukkan, blok sayap kanan mendapatkan suara menuju mayoritas.
ADVERTISEMENT
“Ini awal yang baik,” ujar Netanyahu dalam sebuah video yang disebarkan oleh penyiar publik Israel Kan 11, dikutip dari Reuters, Rabu (2/11).
Perdana Menteri terlama Israel tersebut siap mengambil 61 atau 62 dari 120 kursi Knesset atau parlemen Israel. Meski begitu, Netanyahu menyebut exit poll bukanlah hitungan sebenarnya.
Hasil akhir perhitungan suara tidak akan keluar hingga akhir minggu. Partai Netanyahu, Likuid, juga memperingatkan adanya kemungkinan usaha untuk memalsukan hasil suara.
Pemilu Israel kelima dalam waktu kurang dari empat tahun ini membuat marah banyak warga. Namun di sisi lain, jumlah partisipasi warga dalam pemilu menjadi yang tertinggi sejak 1999.
Netanyahu pertama kali jadi PM Israel pada 1996-1999. Ia kembali terpilih pada 2009 dan memerintah selama 12 tahun berturut-turut hingga 2021.
ADVERTISEMENT
Namun, rekor kepemimpinannya selama 12 tahun berakhir pada Juni 2021, ketika Yair Lapid yang berhaluan tengah dan mitra koalisinya Naftali Bennett berhasil menyatukan aliansi yang mencakup partai Arab untuk pertama kalinya.
Menurut hasil perhitungan sementara, kubu Lapid siap mengambil 54-55 kursi di parlemen. Kubu Lapid berkampanye tentang pengelolaan ekonomi serta kemajuan diplomatik dengan negara-negara lain termasuk Lebanon dan Turki. Tapi, hal tersebut tidak cukup untuk mengalahkan sayap kanan yang dipimpin Netanyahu.
Netanyahu mengandalkan dukungan dari Ben-Gvir dan sesama pemimpin sayap kanan Bezalel Smotrich, yang telah memoderasi beberapa posisi ekstrem tetapi masih menyerukan siapa pun yang dianggap tidak setia kepada Israel untuk diusir dari negara itu.
Prospek pemerintah termasuk Ben-Gvir, mantan anggota Kach, sebuah kelompok di daftar pantauan teroris Israel dan AS, dan yang pernah dihukum karena hasutan rasis, berisiko mengkhawatirkan sekutu termasuk Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Hal ini juga memperkuat skeptis Palestina bahwa solusi politik untuk konflik itu mungkin terjadi setelah kampanye yang dibuka dengan latar belakang meningkatnya kekerasan di Tepi Barat, dengan serangan dan bentrokan hampir setiap hari.