Hasil Identifikasi Kematian Anak Pamen TNI: Tusuk Diri Sendiri, Murni Bunuh Diri

23 November 2023 16:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Catatan Redaksi: Bijaksanalah membaca konten ini. Bunuh diri bukan jalan keluar persoalan kehidupan, segera cari pertolongan!
Polres Jakarta Timur menyimpulkan kasus kematian anak pamen TNI di Lanud Halim Perdanakusuma. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polres Jakarta Timur menyimpulkan kasus kematian anak pamen TNI di Lanud Halim Perdanakusuma. Foto: Dok. Istimewa
Polres Jakarta Timur akhirnya menyimpulkan kasus tewasnya anak perwira menengah TNI, CHR (16). Pihaknya menyimpulkan tidak menemukan unsur pidana dalam perkara itu.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Leonardus Simarmata dalam konferensi pers di Mapolres Jaktim, Kamis (23/11).
"Kesimpulan, bahwa berdasarkan hasil gelar perkara pada hari Rabu tanggal 8 November 2023, maka terhadap laporan polisi nomor LP/A/31/IX/2023/SPKT Polsek Makassar/Polres Metro Jakarta timur/PMJ tanggal 24 September 2023 tidak ditemukan adanya peristiwa pidana," ujar Leonardus kepada awak media.
Kesimpulan itu diambil pihak kepolisian berdasarkan pemeriksaan 24 saksi hingga 7 jenis barang bukti yang diperiksa oleh ahli forensik dari Apsifor, Kimbiofor, dan Fiskomfor.
"Hasil visum et repertum dan autopsi ditemukan sebab kematian sebagai berikut; 6 luka tusukan, 3 tusukan fatal di hati, luka bakar di tubuh 91 persen. Saat korban terbakar dalam keadaan hidup sehingga terdapat jelaga pada tenggorokan," sebut Leonardus.
ADVERTISEMENT
Untuk kesimpulan dari analisis lokasi kejadian, Leonardus mengatakan tidak ada bercak darah. Lalu, katanya, tidak ditemukan DNA lain selain milik CHR dan alat bakar lain selain bensin.
Polres Jakarta Timur menyimpulkan kasus kematian anak pamen TNI di Lanud Halim Perdanakusuma. Foto: Dok. Istimewa
Berikut alat bukti yang ditemukan polisi dari lokasi kejadian;
Analisa Psikologis Korban
Polres Jakarta Timur menyimpulkan kasus kematian anak pamen TNI di Lanud Halim Perdanakusuma. Foto: Dok. Istimewa
Tindakan korban itu, kata Leonardus, didukung juga oleh analisa dari temuan kondisi psikologis korban.
"Terdapat hambatan ataupun masalah di dalam berkomunikasi, interaksi sosial dalam berbagai konteks. Kedua ditemukan ada beberapa stressor atau sumber stress. Sulit menyalurkan emosi negatif. Termasuk frustasi dan kemarahan secara adaptif. Berdampak pada kondisi psikologis subjek," ujar Leo.
ADVERTISEMENT
Rekaman CCTV, surat wasiat, dan pemeriksaan barang elektronik milik korban pun juga mengarahkan penyebab kematian pada satu kesimpulan yang sama. Yakni, tindakan yang dilakukannya sendiri.
"Rekaman CCTV, korban bersepeda ke TKP sendirian dan tidak ada yang mengikuti. barang temuan milik korban ada dua lembar kertas bergambar dan tulisan asli dari korban. Hasil callibrate handphone dan sosial media korban, tidak ada sesuatu yang mencurigakan," tuturnya.
Alasan Polisi Lama Simpulkan Penyebab Kematian
Polres Jakarta Timur menyimpulkan kasus kematian anak pamen TNI di Lanud Halim Perdanakusuma. Foto: Dok. Istimewa
Leonardus mengaku lamanya pengolahan data menjadi alasan utama dari lamanya penanganan perkara ini. Salah satunya alasannya karena banyak melibatkan pihak luar yang ikut mengolah data.
"Kenapa terkesan lama, karena kami melibatkan interkolaborasi keilmuan dan hasil daripada lab ataupun juga uji di dalam laboratorium itu tidak bisa didapatkan dalam waktu singkat," tutur Leonardus.
ADVERTISEMENT
"Setelah pun kami dapatkan data mentah atau data primer maupun sekunder, itu harus kami olah, kami sesuaikan dengan alat bukti yang ditemukan penyidik," sambungnya.
Dari seluruh temuan dan kesimpulan ini, Polres Jakarta Timur menyatakan perkara ini telah selesai. Polisi baru dapat menyimpulkan penyebab kematian CHR (16) setelah penyidikan yang memakan waktu selama 2 bulan kurang 1 hari.