Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
2 Ramadhan 1446 HMinggu, 02 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Hasil Lawatan Prabowo ke 6 Negara: 51 Kerja Sama Senilai USD 21,36 Miliar
5 Desember 2024 14:24 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Usai resmi dilantik menjadi Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto langsung melakukan serangkaian lawatan ke luar negeri. Prabowo mengunjungi 6 negara sejak 8 November dan menghasilkan sejumlah kerja sama yang bernilai miliaran Dolar Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Adapun negara yang dikunjungi Prabowo yakni China, Amerika Serikat, Peru, Brasil, Inggris dan Uni Emirat Arab.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Roy Soemirat, mengatakan dari kunjungan itu, lahir puluhan kerja sama ekonomi, baik pemerintah dengan pemerintah ataupun pemerintah dengan pihak swasta.
"Paling tidak tercatat ada sekitar 24 kerja sama yang bersifat Government to Government dan juga sekitar 27 kerja sama atau komitmen di antara para pelaku bisnis atau private sector, yang khusus private sector ini mencapai nilai USD 21,36 miliar mencakup berbagai macam kesepakatan bisnis di berbagai aspek transisi energi, ketahanan pangan, hilirisasi industri dan lain-lain," ungkap Roy dalam press briefing di Kantor Kemlu, Jakarta Pusat, Kamis (5/12).
Selain itu, dalam setiap pertemuan yang diikuti oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, Roy menjelaskan bahwa Presiden Prabowo selalu mengupayakan agar nama Indonesia tetap relevan di dunia internasional.
ADVERTISEMENT
Tercatat dalam lawatan ke luar negeri, Presiden Prabowo mengikuti 2 pertemuan multilateral, yakni KTT G20 di Rio De Janeiro, Brasil dan KTT APEC di Lima, Peru.
"Dan juga for sure kehadiran Indonesia pada berbagai forum tersebut dan juga pertemuan bilateral yang dilakukan di beberapa negara tersebut juga menunjukkan bahwa Indonesia ingin terus relevan, ingin tetap relevan dan berperan aktif untuk memberikan kontribusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh negara tetangga atau pun dengan yang dihadapi oleh komunitas internasional secara keseluruhan," terangnya.
Roy menjelaskan bahwa Prabowo selalu membawa program prioritas pada forum internasional. Ketua Umum Partai Gerindra itu juga aktif bersuara agar kerja sama yang dijalin harus sesuai dengan kepentingan nasional masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Dapat disampaikan juga bahwa pada kesempatan tersebut Bapak Presiden sering mengangkat hal-hal yang menjadi prioritas kerja dari pemerintah Indonesia di bawah pemerintahan Bapak Presiden. Dan dapat dukungan luas dari negara-negara tersebut untuk turut membantu, turut aktif bahwa untuk dapat in line in themselves, untuk membantu program prioritas nasional sesuai dengan program-program yang mereka miliki," tutur Roy.
Lebih lanjut, Roy mengatakan banyak negara yang menaruh harapan besar pada Indonesia di bawah Presiden Prabowo agar aktif di dunia internasional. Terutama usai serangkaian kunjungan tersebut rampung dilaksanakannya.
"Karena bagaimana pun juga Indonesia dinilai sebagai negara yang memiliki leverage besar untuk memberikan warna, memberikan kontribusi positif terhadap permasalahan di dunia, baik itu terkait politik keamanan, sosial budaya, ekonomi, dan lain-lain," tutupnya.
ADVERTISEMENT