Hasil Penggeledahan FBI di Rumah Kedua Joe Biden: Tak Ada Dokumen Rahasia Negara

2 Februari 2023 5:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Ekuador Guillermo Lasso di Oval Office Gedung Putih di Washington, AS, Senin (19/12/2022). Foto: Leah Millis/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Ekuador Guillermo Lasso di Oval Office Gedung Putih di Washington, AS, Senin (19/12/2022). Foto: Leah Millis/REUTERS
ADVERTISEMENT
FBI dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat telah menggeledah rumah kedua Presiden Joe Biden di Rehoboth, Delaware, Rabu (1/2).
ADVERTISEMENT
Penggeledahan itu merupakan tindak lanjut setelah mereka menemukan dokumen rahasia negara di rumah Biden di Wilmington, Delaware, pada Jumat (20/1).
Pengacara pribadi Biden, Bob Bauer, mengatakan FBI dan Departemen Kehakiman AS tidak menemukan adanya dokumen rahasia negara di rumah kedua Biden.
Bauer menyebut, penggeledahan dilakukan selama 3 jam 30 menit sejak pukul 08.30 waktu setempat. Selain itu, tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
"Tidak ada dokumen dengan tanda rahasia yang ditemukan," kata Bauer dikutip dari Reuters.
Meski tidak menemukan dokumen rahasia negara, Bauer mengatakan penyidik FBI dan Departemen Kehakiman mengambil beberapa materi dari rumah kedua Biden untuk diperiksa lebih lanjut.
"DOJ meninjau lebih lanjut beberapa materi dan catatan tulisan tangan yang tampaknya berhubungan dengan jabatan (Biden) sebagai wakil presiden," ucap Bauer.
ADVERTISEMENT
Sedangkan juru bicara Gedung Putih Ian Sams mengatakan, mereka tetap berkoordinasi dengan Departemen Kehakiman terkait penggeledahan di rumah kedua Biden.
"Kami telah mengikuti petunjuk Departemen Kehakiman dan mengoordinasikan pencarian ini dengan mereka," kata Sams.
"Departemen Kehakiman diberi akses ke setiap kamar di rumah Biden di Rehoboth serta yang ada di Wilmington," tutur Sams.
Rumah kedua Biden di Rehoboth, Delaware Foto: Reuters/Mark Makela
Sebelumnya Arsip Nasional AS telah meminta kepada mantan presiden dan wakil presiden AS untuk memeriksa kembali catatan pribadi mereka.
Mereka diminta mencari dokumen rahasia atau materi kepresidenan yang seharusnya diserahkan kepada negara ketika mereka lengser.
Menghapus atau menyimpan materi rahasia negara dengan sengaja atau tidak di AS merupakan tindakan melanggar hukum. Meski begitu, sejauh ini belum ada mantan presiden atau wakil presiden yang dipidana akibat masalah ini.
ADVERTISEMENT