Hasil Pertemuan di Jakarta: Otak Kudeta Setuju Akhiri Kekerasan di Myanmar

24 April 2021 19:52 WIB
Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing (kanan) menghadiri KTT ASEAN di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Sabtu (24/4/2021). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing (kanan) menghadiri KTT ASEAN di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Sabtu (24/4/2021). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Krisis yang tengah berkecamuk di Myanmar telah mencuri perhatian publik dan juga negara-negara di dunia, termasuk sembilan negara anggota ASEAN lainnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu upaya negara-negara kawasan Asia Tenggara ini adalah dengan menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, atau ASEAN Leaders' Meeting yang dengan khusus membahas solusi untuk mengakhiri kekerasan di Myanmar.
Dalam pertemuan yang berlokasi di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta, pada Sabtu (24/4) siang tadi, pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, menerima proposal untuk mengakhiri kekerasan di negaranya.
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. Foto: REUTERS / Lim Huey Teng
Kabar tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, yang turut menghadiri pertemuan tersebut. Menurutnya, pertemuan tersebut menghasilkan keluaran yang memuaskan.
“Kita berhasil. Sungguh di luar ekspektasi kami, memperoleh hasil dari pertemuan hari ini,” ujar PM Muhyiddin, dikutip dari Bernama, dilansir Reuters.
Diketahui, KTT ASEAN ini diadakan demi membahas konflik yang tengah memanas di Myanmar.
Presiden Joko Widodo (kanan) menghadiri pertemuan KTT ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara ASEAN dan perwakilan di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Sabtu (24/4/2021). Foto: Setpres-Muchlis Jr/HO ANTARA FOTO
Kudeta Myanmar yang diinisiasi oleh Jenderal Min Aung Hlaing terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi pada awal Februari lalu, memicu berbagai aksi perlawanan dari masyarakat pro-demokrasi.
ADVERTISEMENT
Lebih dari 700 demonstran tewas dibunuh oleh pasukan militer. Kekerasan di Myanmar menyulut amarah dan kecaman dari publik dan juga berbagai negara.
****
Saksikan video menarik di bawah ini