Hasil Pertemuan Polisi-Pengurus Rusunawa Marunda soal Penjarahan: Tunggu Audit

21 Juni 2024 14:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Rusunawa Marunda Blok C, Jakarta Utara, Rabu (19/6/2024).  Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Rusunawa Marunda Blok C, Jakarta Utara, Rabu (19/6/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Upaya jemput bola kepolisian terkait peristiwa penjarahan di Rusunawa Marunda telah membuahkan hasil positif. Pengurus rusun yang hadir, meminta waktu untuk melakukan audit internal guna menentukan langkah selanjutnya dari perkara itu.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Cilincing, Kompol Fernando Saharta Saragih, mengatakan pertemuan itu terjadi pada Rabu (19/6).
Dalam pertemuan itu kepolisian duduk bersama dengan pengurus lama dan pengurus baru UPRS II Rusun Marunda Cluster C serta RT dan RW setempat.
Dalam pertemuan itu, didapatkan temuan bahwa peristiwa pencurian terjadi sejak relokasi penghuni ke Rusun Nagrak Cilincing pada September 2023.
Sejak saat itu gedung terbengkalai dan bahkan belum ada pendataan yang dilakukan oleh pihak pengurus rusun atas benda-benda yang dijarah.
"Bangunan yang tidak berpenghuni dan terbengkalai tersebut menjadi tanggung jawab UPRS untuk penjagaan dan pengamanan aset. Ditemukan bahwa, Pengurus UPRS baru, Bapak Baharudin, belum mendatakan kembali aset-aset yang masih ada dan yang sudah hilang, untuk itu pihak pengelola akan mengaudit internal aset Rusunawa Cluster C," jelas Fernando saat dihubungi, Jumat (21/6).
Kondisi Rusunawa Marunda Blok C, Jakarta Utara, Rabu (19/6/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Kondisi Rusunawa Marunda Blok C, Jakarta Utara, Rabu (19/6/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Kepada kepolisian, para pengurus meminta waktu untuk audit internal guna menentukan langkah apa yang akan dilakukan atas peristiwa pidana yang terjadi.
ADVERTISEMENT
"Pihak UPRS II Marunda akan berkoordinasi dengan pihak Internal terkait pencurian di Rusunawa Marunda Cluster C untuk mengambil langkah selanjutnya," tambahnya.
Polisi siap selalu
Fernando memastikan kepolisian saat ini tinggal menunggu hasil audit dari pihak rusunawa. Dia mengaku kepolisian selalu siap sedia untuk menindaklanjuti apa pun hasilnya bila diperlukan. Termasuk bila diminta untuk memberikan pengamanan di sekitar lokasi.
"Polsek ya kapan aja mau dibuat laporan kami ready. Kami siap bantu fasilitasi," sebut Fernando.
Untuk diketahui, saat ini kondisi Rusunawa Marunda khususnya klaster C mengalami kerusakan sepeninggal para penghuninya karena direlokasi ke tempat lain.
Sejumlah barang seperti besi, terali (tralis), dan barang-barang berharga diketahui dibongkar oleh penjarah.
Selain itu, ada beberapa tembok yang runtuh karena ulah para penjarah dan untuk itu Pemprov DKI Jakarta mulai menelusuri pelaku penjarahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Pada awal tahun ini, diketahui kusen jendela unit blok C2 dibongkar tanpa pemberitahuan kepada pengelola. Salah seorang satpam yang mendapati beberapa orang sedang mencongkel kusen jendela di area blok C2 mengaku pernah menegur para pembongkar dan mengamankan kurang lebih tujuh buah kusen jendela.
Satpam itu juga menuturkan sempat mendapati kawanan pembongkar kusen marah-marah usai mendapat teguran dari satpam. Dia menambahkan, pembongkaran telah terjadi lebih dari 10 kali sejak November hingga Desember 2023.