Hasil Tes Kejiwaan Remaja Pembunuh Bocah di Jakpus Baru Keluar dalam 14 Hari

10 Maret 2020 9:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP. Susatyo P. Condro menunjukkan goresan yang dibuat remaja pembunuh bocah di Jakarta Pusat. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP. Susatyo P. Condro menunjukkan goresan yang dibuat remaja pembunuh bocah di Jakarta Pusat. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Remaja berusia 15 tahun yang membunuh seorang bocah di Sawah Besar, Jakarta Pusat, masih menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Hasil tes kejiwaan itu baru keluar setelah 14 hari.
ADVERTISEMENT
“Satu sampai dua minggu (keluar hasil tes kejiwaan),” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto saat dikonfirmasi, Selasa (10/3).
Heru mengatakan, tim dokter yang memeriksa kejiwaan pelaku bekerja secara profesional. Meski begitu, ia belum mengetahui hasil terkini dari pemeriksaan tersebut.
“Untuk saat ini tim dari RS Polri Kramat Jati masih bekerja secara profesional,” ucap Heru.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP. Susatyo P. Condro (kanan) menunjukkan goresan yang dibuat remaja pembunuh bocah di Jakarta Pusat. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Pembunuhan terhadap korban yang masih berusia 5 tahun itu terjadi pada hari Kamis (5/3) di rumah pelaku. Jenazah korban sempat disimpan di dalam lemari. Pelaku juga berencana membuang jenazahnya keesokan hari.
Namun, pada Jumat pagi (7/3), saat berangkat ke sekolah, pelaku memutuskan untuk menyerahkan diri ke Polsek Tamansari. Ia juga memberitahukan lokasi penyimpanan jasad bocah tersebut.
ADVERTISEMENT
Saat diperiksa, pelaku nampak tenang ketika menjelaskan kronologi pembunuhan. Ia juga mengaku puas setelah membunuh.
Selain itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan pelaku gemar menonton film-film bergenre horror dan thriller. Yusri mengatakan film yang sering ditonton pelaku di antaranya Chucky dan Slenderman.
"Dia sudah sampaikan bahwa, 'saya hobi nonton film horor misalnya Chucky, Slenderman', mungkin dia punya inspirasi," kata Yusri saat jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3).
Terkait Slenderman, hal itu tampak dalam beberapa gambar yang dibuat oleh pelaku. Ada gambar sosok manusia tanpa wajah dan mengenakan setelan jas mirip dengan karakter fisik Slenderman.
Slenderman merupakan karakter fiksi yang dibuat oleh Eric Knudsen, dan muncul pertama kali di forum internet Something Awful tahun 2009. Ia juga kerap muncul sebagai karakter di berbagai film terpisah yang berkisah soal penguntitan, penculikan, hingga teror yang membuat trauma anak-anak.
ADVERTISEMENT